Begitu dikatakan Kopda Marinir M Khoirul Anwar kepada puluhan anak murid kelas III Sekolah Tapal Batas, saat mengajarkan materi pelajaran Kewarganegaraan.
Khoirul merupakan satu dari empat prajurit Korps Marinir yang diperbantukan menjadi guru sukarela di Sekolah Tapal Batas, Jalan Asnur DG Pasau RT 5, Dusun Limau, Desa Sungai Limau, Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Tiga prajurit Marinir lainnya adalah Kopda Mar Satiman, Praka Mar Muhamad Juber dan Sertu Mar Mustofa. Mereka adalah anggota TNI penjaga perbatasan Indonesia-Malaysia, anggota Satgas Marinir Ambalat XXIII tahun 2018 yang ditempatkan di Pulau Sebatik.
Sejak 28 Agustus 2018 lalu, setiap hari dari Senin hingga Sabtu, Khoirul dkk berangkat dari markasnya naik motor sejauh 20 km untuk membantu anak-anak Sekolah Tapal Batas memperoleh pendidikan dan pengetahuan yang cukup dan layak.
Di sela-sela tugasnya sebagai penjaga perbatasan Indonesia-Malaysia di Sebatik, mereka rela mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya.
Sekolah Tapal Batas berdiri pada tahun 2012 dengan Kepala Sekolah Ibu Hj. Suraidah seorang Bidan Desa. Sekolah ini hanya memiliki tenaga pengajar sukarela sebanyak tiga orang, dengan jumlah siswa siswi 47 orang yang terbagi dalam lima kelas. Mayoritas siswa-siswi sekolah ini adalah anak-anak dari TKI yang bekerja di Malaysia.
Melihat kondisi tersebut, Satgas Marinir Ambalat XXIII pimpinan Kapten Marinir Yusuf Muchram Pribadi bertekad membantu dengan menjadi tenaga pengajar sukarela, termasuk membantu pembangunan sarana dan fasilitas sekolah.
"Kami mengisi materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Keagamaan, olah raga, Kedisiplinan, dan Eskul beladiri," terang Kapten Yusuf sebagaimana rilis Dispen Kormar yang diterima redaksi, Senin (17/9)
.[wid]
BERITA TERKAIT: