"Belum, kita belum denger itu," ujar Suhardi di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/6).
Suhardi hanya mengatakan memang ada beberapa masjid yang sudah dilaporkan perihal adanya indikasi menjadi tempat kajian ajaran radikal.
"Itu kan saya dapat informasi. Berdasarkan penelitian 2012 juga sudah ada itu (masjid jadi tempat kajian radikal)," jelasnya.
Hanya saja, kata Suhardi, khusus untuk masjid tidak bisa BNPT langsung asal bergerak. Harus ada koordinasi bersama Kementerian Agama sebagai payung lembaga masjid.
"Kemenag kami minta atensi, (masjid) itu kan di bawah naungan Kemenag," tukasnya.
[rus]
BERITA TERKAIT: