"Mungkin juga terjadi karena penanaman ideologi Pancasila yang terlalu formal," ujar Khairul dalam dialog kebangsaan tema 'Pengaruh Terorisme Terhadap Keamanan Pertahanan Nasional' di Media Center DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/5).
Terlalu formal yang dimaksud Khairul adalah penanaman yang sekedar dibacakan saat seremonial tertentu saja, namun tidak dipelajari secara mendalam.
"Ya kita memang rutin baca Pancasila di seremonial-seremonial yang ada, tapi justru nilainya tidak mampu dipahami secara baik," tambahnya.
Selain penanaman nilai Pancasila yang salah, teknologi turut berperan dalam menyuburkan aksi terorisme itu sendiri.
"Yang jelas saya kira memang dilema hari ini mungkin tidak lepas dari komunikasi di dalam satu keluarga termasuk itu pengaruh teknologi," demikian Khairul.
[rus]
BERITA TERKAIT: