Hal itu diutarakan Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo dalam konfrensi pers yang diadakan di Komplek Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Senin (14/5).
"Segi tantangan dari peristiwa ini khususnya yang dianggap tokoh dan pemimpin tolong tidak menggunakan kesempatan ini untuk kepentingan apapun," jelasnya.
Ignatius juga mengingatkan mereka untuk tidak memperkeruh suasana dengan mengeluarkan statement yang tendensius.
"Terakhir sangat penting, mengimbau semua tokoh politik dan masyarakat agar mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dan tidak memperkeruh suasana dan mengeluarkan statement yang tendensius yang mencederai perdamaian dan toleransi agama," lanjutnya.
Apalagi, tambah Ignatius, di tahun politik ini suhu akan semakin meningkat. Karenanya, jangan menggunakan sentimen agama untuk mencapai kekuasaan maupun jabatan yang diinginkan.
"Kita semua minta kepada para pemimpin politik, tokoh politik, tokoh kemasyarakatan, tokoh agama yang ingin berkompetisi mencapai kekuasaan jabatan mohon jangan pernah menggunakan sentimen agama untuk mencapai tujuan entah itu jabatan, entah itu kekuasaan, entah itu apapun karna cara seperti itu sangat bertolak belakang dengan cita-cita untuk memperoleh jabatan-jabatan adalah demi NKRI," tukasnya.
Dalam kurun waktu sehari para teroris yang terdiri dari satu keluarga telah meledakkan tiga Gereja di Surabaya dengan waktu yang tak berselang lama.
Tiga Gereja yang menjadi korban ledakan bom teroris adalah Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Gereja Kristen Indonesia dan Santa Maria. Selain itu ledakan bom juga terjadi di Polrestabes Surabaya pada pagi ini.
[sam]
BERITA TERKAIT: