Demikian pendapat Sekretaris Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan-Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Agustinus Ulahayanan di Grha Oikumene, Salemba, Jakarta, Minggu, (13/5).
"Pernah rapat dengan Wantimpres, saya sampaikan bahwa Kementerian Pendidikan, namanya harus ditambah jadi Kementerian Pendidikan dan Pembudayaan," tutur Romo Agustinus.
Pasalnya, menurut dia karena lemahnya pembudayaan terhadap karakter bangsa yang tertuang dalam nilai Pancasila, NKRI dan Bhineka Tinggal Ika, benih terorisme bisa tumbuh di masyarakat.
"Pemerintah harus serius menangani pencegahan terhadap berkembangnya ideologi teroris," imbuhnya.
Akibat adanya pembiaran dalam penanaman karakter itu maka tindak terorisme kerap terjadi di negeri ini yang memakan banyak korban jiwa.
"Aksi tidak manusiawi ini jangan dianggap sepele oleh pihak manapun dan jangan sampai terulang," pungkasnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: