"Kalau cepet atau lamanya membuat sketsa wajah, itu kan tergantung dari saksi kuncinya. Bukan dari penyidiknya," kata Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Kamis (22/6).
Jika saksi kunci mempunyai ingatan yang cukup tinggi, terang Setyo, maka pembuatan sketsa wajah terduga pelaku dapat dilakukan lebih cepat.
"Kalau emang punya ingatan tinggi pasti cepet hasilnya keluar, tapi kalau enggak mah pasti lama," kilahnya.
Terkait teknisnya, Setyo menjelaskan, proses pembuatan sketsa wajah pelaku memerlukan alat khusus untuk membuat sketsa wajah. Sehingga, bisa menyesuaikan dengan informasi yang disampaikan saksi kunci.
"Kita ada alat buat gambar sketsa wajah. Ada yang manual ada yang pakai alat juga. Misalnya dia bilang matanya kurang belo (melotot Setyo) nanti bisa dibikin lagi. Hidungnya kurang mancung dikit, smua disesuaikan" paparnya.
Seperti diketahui, Novel disiram air keras usai salat subuh di masjid dekat rumahnya, 11 April lalu. Hingga saat ini, polisi masih kesulitan menangkap pelaku yang diduga berjumlah dua orang.
[ian]
BERITA TERKAIT: