"Sampai saat ini DPO (daftar pencarian orang) tersisa 22 orang," kata Kepala Polda Sulteng Brigjen Rudy Sufahriadi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta (Rabu, 25/5).
Menurut Rudy, pihaknya telah memberikan maklumat terhadap kelompok Santoso untuk menyerahkan diri kepada Satgas Operasi Tinombala.
"Beberapa minggu lalu sudah ada maklumat kepada kelompok Santoso kalau ingin menyerahkan diri kami siap," katanya.
Penanggung jawab Operasi Tinombala itu menjelaskan, sejak 15 Mei lalu rutin terjadi kontak tembak antara satgas dengan kelompok Santoso yang mengakibatkan dua gerilyawan tewas tertembak. Satgas yang hendak melakukan evakuasi korban pada 17 Mei disambut kelompok Santoso yang menunggu dengan kontak tembak hingga mengakibatkan satu gerilyawan tewas.
Setelah melihat ciri jenazah tersebut terungkap identitas atas nama Sucipto alias Aco yang selama ini juga masuk daftar DPO terorisme.
"Kalau dilihat dari DPO, namanya Aco. Ini diperkirakan saya ada fotonya namanya Sucipto dari Sulawesi tengah," kata Rudy.
Namun, mengingat kondisi jenazah sudah tidak baik maka akan dilakukan tes DNA dengan mendatangkan pihak keluarga. Uji DNA termasuk dua jenazah yang lebih dahulu tewas dalam baku tembak yakni atas nama Taufik dan Malino.
"Kita juga tetap akan cek DNA untuk memastikan," demikian Rudy.
[wah]
BERITA TERKAIT: