Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pahami Masalah Kelautan Indonesia Lewat Buku "Geopolitik dan Geostrategi Keamanan dan Kedaulatan Laut"

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Sabtu, 13 September 2014, 13:29 WIB
Pahami Masalah Kelautan Indonesia Lewat Buku "Geopolitik dan Geostrategi Keamanan dan Kedaulatan Laut"
rmol
rmol news logo Sekretaris Lakhar Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakrokamla) RI Dicky R. Munaf Ph.D dan dosen Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Laksda TNI Susanto meluncurkan buku pintar soal masalah keamanan dan kedaulatan laut di Indonesia.

Buku berjudul "Geopolitik dan Geostrategi Keamanan dan Kedaulatan Laut" itu dilakukan secara sederhana di sela diskusi bertajuk "Penjaga Poros Maritim dengan Sistem Deteksi Dini: Bakamla 2014-2018 Melalui Amandemen UU Nomor 6 Tahun 1996 Tentang Perairan dan Bakamla Tahun 2019-Dst Melalui RUU Kelautan" yang dilakukan oleh Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Harmoni, Batam pada Rabu (10/9).

Dalam acara tersebut, secara simbolis Dicky menyerahkan buku terbitan Gramedia Pustaka Utama itu kepada Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Bakorkamla RI, Laksdya TNI Desi Albert Mamahit untuk kemudian diserahkan kepada seorang perwakilan wartawan dengan disaksikan oleh moderator FGD sekaligus konsultan komunikasi Bakorkamla RI, AM Putut Prabantoro.

Dicky menjelaskan, buku tersebut karena melihat adanya potensi ancaman terhadap keamanan dan kedaulatan laut Indonesi mengingat letaknya yang strategis. Ia menilai demi menangkal potensi-potensi ancaman itu, sudah keharusan pemerntah untuk menerapkan sistem deteksi dini atau SDD di wilayah laut.

Doktor Mekanika Teoritis lulusan University of Pitsburgh Amerika Serikat itu menjelaskan, SDD dapat memberikan efek jera serta menciptakan efektivitas dan efisiensi kegiatan keamanan dan keselamatan di laut yang juga berimbas pada keutuhan kedaulatan negara.

Dalam buku itu, masih kata Dicky menurut rilis yang diterima redaksi (Sabtu, 13/9), menjabarkan tentang dinamika untuk mensinergikan 12 stakeholders yang mempunyai tugas di bidang keamanan dan keselamatan laut sesuai dengan amanat Perpres No. 81 Tahun 2005 tentang Pembentukan Bakorkamla.

Proses mensinergikan ini menggiringnya untuk berkreasi menemukan metode-metode baru dalam pelaksanaan menjaga wilayah laut Indonesia, antara lain dengan dimulainya era pengawasan perairan Indonesia menggunakan teknik informasi dan komunikasi khususnya dalam hal penggunaan Satelit dan RADAR pantai serta AIS (Automatic Identification System) serta modus operasi baru yang bersifat “one for all” guna mencapai langkah kerja yang lebih efektif dan efisien.

Ia berharap, buku tersebut dapat berguna bagi para akademisi untuk mengkaji lebih jaug soal aspek sains, teknologi dan kemanusiaan dalam pengelolaan Keamanan dan Keselamatan Perairan Indonesia dan bagi praktisi untuk membantu mensinergikan kapasitas dan kapabilitasn dalam menangani keamanan dan keselamatan laut. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA