CEO He Xiaopeng secara langsung mengendarai prototipe mobil yang dilabeli P7+ tersebut. Menariknya, mobil itu memiliki logo "kendaraan AI pertama di dunia" yang terpampang di sisinya.
Dikutip dari
Arena EV, Sabtu (21/9), P7+, yang merupakan evolusi signifikan dari pendahulunya, P7i , memiliki bodi yang lebih besar dan ramping, dengan panjang 5,06 m, lebar 1,94 m, dan tinggi 1,51 m. Dibangun di atas platform SEPA 2.0 inovatif dari XPeng, P7+ menjanjikan efisiensi yang lebih baik.
Salah satu keunggulan utama P7+ adalah sistem penglihatan berbasis kameranya untuk mengemudi secara otonom. Pergeseran dari teknologi LiDAR ini sejalan dengan pendekatan Tesla terhadap Full Self-Driving. Visi XPeng adalah menciptakan kendaraan bertenaga AI yang sesungguhnya, dan P7+ tampaknya merupakan langkah ke arah itu.
P7+ akan tersedia dengan dua pilihan mesin: motor 180 kW (241 tenaga kuda) untuk model dasar dan versi 230 kW (308 tenaga kuda) yang lebih bertenaga. Kedua motor tersebut diproduksi di fasilitas XPeng di Wuhan. Model dasar memiliki berat 1.967 kg, sedangkan versi dengan spesifikasi lebih tinggi memiliki berat 2.073 kg.
Desain P7+ mengadopsi siluet bergaya kupe, yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja aerodinamisnya dan mengurangi hambatan. Bagian belakang memiliki desain lampu berbentuk "C" yang unik. P7+ bahkan menyertakan kamera di dalam lampu belakangnya.
Sementara P7+ akan ditenagai oleh baterai lithium iron phosphate (LFP) yang bersumber dari Eve Power, spesifikasi baterai yang terperinci masih dirahasiakan.
Produksi mobil tersebut akan dilakukan di pabrik XPeng di Guangzhou, dan mobil dijadwalkan akan dirilis pada kuartal keempat tahun 2024.
BERITA TERKAIT: