Indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 1.23 persen pada pembukaan, sebagian besar didukung oleh kenaikan saham EV.
Perusahaan EV BYD melonjak 8 persen pada perdagangan pagi. Geely naik sekitar 4 persen, sementara Nio dan Li Otomatis melihat saham mereka naik masing-masing sebesar 1,75 persen dan 2,67 persen.
SAIC yang didukung negara turun lebih dari 2 persen.
Meski demikian, pengamat mengatakan tarif UE ini masih lebih sederhana bila dibandingkan dengan tarif AS terhadap kendaraan listrik Tiongkok.
Pada Rabu, UE mengatakan akan mengenakan tarif tambahan pada perusahaan kendaraan listrik Tiongkok yang memiliki jangkauan luas di Eropa. BYD akan dikenakan tambahan tarif sebesar 17,4 persen, Geely mendapat tambahan bea masuk sebesar 20 persen. Sedangkan SAIC harus membayar bea tambahan sebesar 38,1 persen tertinggi di antara ketiganya.
Ini di luar bea masuk standar sebesar 10 persen yang sudah dikenakan pada kendaraan listrik impor.
Perusahaan kendaraan listrik Tiongkok lainnya akan dikenakan tarif tambahan sebesar 21 persen.
UE memandang bahwa pembuat kendaraan listrik Tiongkok mendapat keuntungan dari subsidi yang mengakibatkan ancaman kerugian ekonomi pada industri kendaraan listrik UE.
"Langkah ini tidak terlalu besar dibandingkan dengan tarif yang kaku sebesar 100 persen terhadap impor kendaraan listrik Tiongkok ke AS, yang dinaikkan dari 25 persen pada bulan lalu, oleh pemerintahan Joe Biden dan bea sementara sebesar 25 persen sejalan dengan ekspektasi pasar sebesar 20%-25%," kata Vincent Sun, analis ekuitas di Morningstar, dikutip dari
CNBC, Kamis (13/6).
Bea masuk tambahan ini diberlakukan setelah UE meluncurkan penyelidikan pada bulan Oktober. Bea masuk tersebut saat ini bersifat sementara, namun akan diberlakukan mulai 4 Juli jika diskusi dengan otoritas Tiongkok tidak menghasilkan resolusi.
BERITA TERKAIT: