Manajemen Ford menyebut langkah tersebut merupakan perubahan dari rencana awal perusahaan yang pada tahun 2021 berencana memproduksi mobil listrik untuk Eropa pada akhir dekade ini.
“Seiring dengan lambatnya adopsi kendaraan listrik di Eropa, kami yakin kami perlu menawarkan opsi ICE (mesin pembakaran internal) dan kendaraan hibrida kepada pelanggan kami setelah tahun 2030,” kata Ford dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
Reuters, Sabtu (11/5).
Perusahaan yang berbasis di Detroit ini mengatakan akan terus beradaptasi.
Kendaraan hybrid, yang menjembatani kesenjangan antara kendaraan berbahan bakar bensin dan kendaraan listrik, telah mengalami lonjakan permintaan selama setahun terakhir. Ini mendorong para pembuat mobil untuk mengurangi upaya mereka memproduksi kendaraan listrik.
Kurangnya infrastruktur pengisian daya di Eropa juga menghalangi beberapa pembeli untuk beralih ke kendaraan listrik.
Namun, para pembuat mobil global pada akhirnya berupaya untuk mengalihkan lini produk mereka yang berbahan bakar bensin ke tenaga listrik, setelah mendapat tekanan untuk mengurangi emisi kendaraan.
BERITA TERKAIT: