Pabrik yang akan dioperasikan oleh PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power ini juga digadang-gadang akan menjadi pabrik ekosistem baterai mobil listrik pertama di Asia Tenggara.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, dalam Konferensi pers Prospek Investasi Pasca Pemilu 2024, Senin (18/3)
"Untuk pabrik ekosistem baterai mobil listrik 10 Gigawatt (GW) pertama dari HLI Indonesia akan diresmikan sekitar bulan Mei," kata Bahlil.
Dalam pernyataannya Bahlil menjelaskan bahwa pabrik tersebut berlokasi di Karawang, Jawa Barat, dengan rencana produksi awal sebesar 10 GW pada bulan April 2024. Bahkan, pabrik kedua dengan kapasitas yang sama, kata Bahlil juga sudah dalam tahap pembangunan.
Staf Khusus Kementerian Investasi/BKPM, Tina Talisa, sebelumnya telah menyoroti pentingnya hilirisasi kebanggaan Presiden Joko Widodo dalam pengembangan industri baterai mobil listrik di Indonesia.
"Hilirisasi adalah cara untuk menciptakan nilai tambah dari kekayaan alam yang melimpah di Indonesia, salah satunya adalah nikel. Nah nikel ini kemudian prosesnya kita buat terintegrasi dari hulu sampai hilir, itulah mengapa ada investasi baterai kendaraan listrik terintegrasi pertama di dunia dengan grand package 9,8 miliar dolar,” kata Tina dalam keterangannya yang dikutip Selasa (19/3).
“Jadi terintegrasi dari mulai hulu tambangnya, kemudian ke smelternya, lalu pemurnian, pengolahan, prekursor, katoda, kemudian menjadi sel baterai," pungkasnya.
Tina juga menambahkan bahwa produksi sel baterai kendaraan listrik ini akan membuat Indonesia menjadi negara pertama produsen sel baterai kendaraan listrik di Asia Tenggara yang menggunakan teknologi terbaru dari LG. Serta menambah daya serap tenaga kerja Indonesia.
BERITA TERKAIT: