Nigeria Juara, Burkina Faso Tetap Memukau

Gol kemenangan ‘Elang Su­per’ diciptakan Sunday Mba li­ma menit jelang babak pertama usai. Setelahnya Nigeria mendo­mi­nasi laga meski tak bisa me­nam­bah gol.

Bagi Nigeria ini adalah trofi ke­tiga mereka di Piala Afrika se­te­lah di tahun 1980 dan 1994. Me­reka akan mewakili Afrika di per­helatan Piala Konfederasi dengan bergabung di Grup B bersama Spanyol, Uruguay dan Tahiti.

Sementara itu, Kubu Burkina Faso tak terlalu meratapi kega­galan mereka di final Piala Afri­ka 2013. Bagi mereka, menjadi runner-up sudah merupakan se­buah kebanggaan tersendiri. Mes­ki kalah, pencapaian Burki­na Faso di turnamen tahun ini te­taplah spesial. Inilah kali perta­ma mereka bisa menembus ba­bak final dalam sembilan kali par­tisipasi di Piala Afrika.

Dalam perjalanannya menuju final, tim asuhan Paul Put itu ju­ga beberapa kali membuat keju­tan. Mereka menyisihkan juara berta­han Zambia di babak grup, kemu­dian melewati Togo di perem­pat­final dan Ghana di semifinal.

Kendati gagal juara, Put tetap bangga melihat perjuangan anak buahnya. Dia menilai Charles Kabore dan kawan-kawan sudah berusaha maksimal di tengah kon­disi fisik yang letih usai ber­tanding selama 120 menit di ba­bak perempatfinal dan semifinal.

“Saya melihat tim saya berju­ang sampai menit terakhir. Saya sangat bangga dan semua orang Burkina Faso bisa bangga deng­an para pemain ini, Kami tampil bagus di turnamen. Tak ada yang menyangka kami bisa mencapai hasil ini,” tutur Put seperti dilan­sir BBC. Pernyataan Put diamini oleh Kabore.

Menurut sang kapten, Nigeria memang terbukti lebih berpeng­alaman. “Nigeria membuktikan diri sebagai tim yang punya men­tal kuat. Kami tak punya penye­sa­lan,” katanya.

Nigeria memecah kebuntuan menit 40, ketika Mba mendapat bola liar hasil sepakan Moses yang mengenai pemain lawan. Mbia menguasai bola dengan kaki ka­nan untuk melambungkan mele­wati satu bek Burkina Faso sebe­lum menuntaskan lewat sepakan voli kaki kiri untuk menjebol ga­wang Burkina Faso. [Harian Rakyat Merdeka]