Djoker Hattrick Beruntun Australia Terbuka

Djoker, panggilan akrab Djo­ko­vic mengalahkan Andy Mur­ray lewat pertandingan empat set 6-7 (2-7), 7-6 (7-3), 6-3, 6-2. To­tal gelar ini merupakan trofi grand slam keenam dia, dan yang ke­empat di Australia. Selain ju­ara di medio 2011-2013, Djoker juga juara Australia Terbuka 2008.

Set pertama langsung berjalan ke­tat dan harus diselesaikan le­wat tie-break, setelah kedua pe­main berbagi angka 6-6.  Di ba­bak ini Djokovic memulai deng­an grogi dengan double-fault yang mem­beri poin gratis bagi Murray, yang akhirnya bisa me­nyelesaikan tie-break dengan 7-2.

Tampaknya ini menjadi per­tan­da baik buat Murray, karena se­tiap kali dua pemain itu berte­mu di ajang grand slam sebelum ini, pemenang set pertama akhir­nya memenangi pertandingan seperti di final Australia Terbuka 2011, semifinal  Australia Terbu­ka 2012 dan final Amerika Seri­kat Terbuka 2012.

Set kedua kembali harus dise­lesaikan dengan tie-break setelah mereka berbagi game 6-6. Kali ini Djokovic tampil sangat ag­re­sif dan terus menekan. Petenis Ser­bia itu akhirnya bisa meme­nangi tie-break 7-3.

Set ketiga mulai menunjukkan dominasi Djokovic yang sema­kin jarang membuat kesalahan dan akurasi serta kekuatan puku­lan forehand-nya makin mem­buat Murray tertekan. Djokovic mengunci set ini 6-3 dengan poin tanpa balas dari lawannya di gem terakhir set tersebut.

Set keempat benar-benar men­jadi milik Djokovic, karena Mur­ray yang baru saja meraih gelar grand slam pertamanya di Ame­rika terlihat kehilangan ke­per­cayaan diri dan makin mele­mah pertahanannya.

Murray sendiri sebetulnya tam­pil cukup tenang dan lebih sedikit membuat unforced error dibandingkan Djokovic dengan perbandingan 46-61. Djokovic menang lebih karena mengan­dal­kan kekuatan pukulan dan aku­rasi penempatan bola.

“Senang sekali bisa juara lagi di sini. Istirahat dua hari sangat berguna untuk memulihkan ener­­gi dan stamina saya. Saya menja­di lebih rileks dan lebih bugar untuk partai ini,” kata Djoker.

Sedang Murray mengaku su­dah berjuang maksimal. Tapi en­durance luar biasa dari Djokovic memak­sanya bertekuk lutut. “Setiap kami ketemu, tentu fak­tor fisik jadi pe­nentunya. Dia main luar biasa, terutama mam­pu bertahan dalam duel reli-reli panjang,” kata Murray.

Kedua petenis sudah 17 kali ber­temu. Sementara Djokovic ung­gul dengan 10-7 dalam head to head. [Harian Rakyat Merdeka]