Tamu Harapkan Replay

Secara head to head, Fulham me­mang kalah telak diban­ding­kan MU. Pada lima pertemuan terakhir kedua tim, tercatat em­pat kemenangan dicap atas nama MU, sedangkan sisanya seri.

“Anda perlu memiliki keya­kinan bisa mendapatkan hasil, jika tidak lebih baik tinggal di ru­mah,” ujar Jol di situs resmi klub.

“Mudah-mudahan skor bisa draw, sehingga kita bisa mem­bawa mereka kembali ke Craven Cottage untuk memaksakan duel replay. Kalau itu terjadi dengan se­dikit keberuntungan kami ya­kin bisa pergi ke babak berikut­nya,” tambahnya.

Lebih jauh, Jol juga mene­kan­kan bahwa kondisi timnya tidak berada dalam “kondisi bencana” sep­erti yang sering dimuat oleh be­berapa media, dan menya­ta­kan bahwa dia siap menurunkan skuat terbaik ketika melawan MU.

Ia bahkan mengakui, jika The Reds menurunkan pemain pe­lapis dia akan tetap menu­runkan skuad terbaiknya. “Liga adalah prioritas, tapi kami tidak akan bermain dengan komposisi tim yang berbeda (di FA). Anda tidak akan melihat prioritas dalam ke­putusan saya pada tim, karena kami masih memainkan tim yang sama. Tidak akan ada ba­nyak perbedaan,” ujarnya.

Menurunkan skuad ter­baik ada­lah pilihan bijak dari Jol, se­bab gelandang lin­­cah Setan Me­rah, Tom Cle­ver­ley baru-baru ini menyatakan ambisinya untuk memenangi piala FA.

“United sudah cu­kup lama ti­dak me­me­nangi Piala FA. Ter­akhir kali adalah di tahun 2004, dan tentunya itu adalah trophy yang saya ingin menangi,” ujar­nya di halaman resmi klub.

“Ini berarti banyak, kita mem­punyai beberapa pemain (yang baru masuk ke Tim Senior) dan belum pernah merasakan gelar juara di negara ini, termasuk aku, Jadi apapun akan kulakukan untuk memenangi Piala FA,” tam­bahnya.

Ada yang menarik dalam per­te­muan ini. Catatan terbaik MU kala menghadapi Fulham, ter­toreh pada 22 Desember 2011. Kala itu MU berhasil menang de­ngan skor yang cukup fan­tas­tis: 5-0. [Harian Rakyat Merdeka]