Palacio Jadi Kiper Dadakan

Coppa Italia, Inter Bungkam Verona

Kamis, 20 Desember 2012, 08:09 WIB
Palacio Jadi Kiper Dadakan
Rodrigo Pa­lacio
rmol news logo .Inter melenggang ke perempat final Coppa Italia setelah membungkam tamunya Verona 2-0 (0-0) dini hari kemarin WIB. Dalam laga yang dipentaskan di Stadion Giuseppe Meazza itu, Inter sempat kerepotan di paruh pertama permainan.

Gol pertama dicetak oleh stri­ker timnas Italia Antonio Cassa­no, sedangkan gol kedua diper­sembahkan Freddy Guarin. Pada menit kelima babak pertama, stri­­­­ker Verona Daniele Cacia sem­p­at membuat Interisti ter­di­am setelah ia membobol gawang Inter yang pada laga ini diper­cayakan pada Luca Castelazzi. Namun gol mantan pemain Fio­rentina itu dianulir wasit karena terlebih dahulu offside.

Mengusung formasi 3-4-3 se­jak awal laga, Inter tidak mampu membongkar kokohnya pertaha­nan klub asal kota Romeo dan Ju­liet tersebut. Baru setelah tu­run minum, pada menit ke 50, Fan­tan­tonio berhasil merobek ja­la ka­walan Rafael setelah mene­rima umpan tumit Freddy Gua­rin. Em­pat menit berselang gi­liran Fred­dy Guarin memper­sem­­­bah­kan angka setelah free kicknya dekat kotak penalti berbelok arah hing­ga mengecoh kiper lawan.

Verona yang sudah ketingga­lan dua gol berusaha mengejar dengan meningkatkan intensitas serangannya. Pada menit ke 75 kiper Luca Castelazzi yang jatuh bangun mengamankan gawang­nya dari ancaman lawan harus di­tandu keluar lapangan karena mengalami cedera.

Inter yang sudah tiga kali me­la­kukan pergantian terpaksa me­masang penyerang Rodrigo Pa­lacio sebagai kiper dadakan sete­lah cederanya kiper mereka. Per­judian yang dilakukan Andrea Strammacioni membuahkan ha­sil karena penyerang Argentina itu berhasil menepis dua peluang lawan. “Palacio sangat bagus di bawah mistar, mungkin kami akan memakainya sebagai alter­natif kiper,” canda Stramaccioni seperti dilansir Football Italia.

Skor 2-0 yang bertahan hingga wasit meniup peluit panjang me­ngundang komentar dari pelatih tim tamu Andrea Mandorlini. Me­nurut bekas Allenatore Siena itu, pada laga ini tim asuhannya terlalu ba­nyak membuang pe­luang. “Kami sempat melakukan sebuah kesala­han di lapangan te­ngah. Namun demikian, kami ka­lah karena kesa­lahan sendiri,” tu­turnya usai laga.

Sementara, Palacio yang harus ‘dikorbankan’ mengaku senang saat ditunjuk bosnya. “Awalnya Chivu mengatakan bahwa ia akan melakukannya, lalu Stramaccioni memutuskan dia ingin saya atau Alvarez. Untung hanya 15 me­nit,” ujar striker yang selalu me­makai rambut kuncir itu.

“Kami sebenarnya bisa tampil lebih terbuka di 20 menit terak­hir, terutama setelah mereka ber­main dengan 10 orang. Sa­yang, impian itu sirna dan tujuan kami untuk musim ini tak terca­pai,” tutup Mandorlini menyesali penampilannya anak asuhnya.

Pelatih Inter Andrea Stramac­cioni turut mengomentari pe­nam­pilan anak asuhnya. “Verona memulai laga dengan sangat baik dan kami punya beberapa ke­sem­patan lewat Ricky Alvarez ser­ta Palacio,” kata pelatih beru­sia 36 tahun itu.

“Kami menaikkan tempo usai jeda dan mencetak gol, tapi jika Inter tidak bermain dengan in­ten­­sitas demikian hingga akhir la­­ga maka kami tidak akan se­nang,” tutup bekas pelatih tim mu­da Inter itu.

Di perempat final yang akan di­langsungkan Januari menda­tang, I Nerrazurri akan mengha­dapi pemenang Napoli melawan Bologna. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA