Ketua Task Force Sepakbola Indonesia Rita Subowo mengÂaku sudah berkomunikasi dengÂan Presiden FIFA Sepp Blatter dan Presiden AFC Zhang Jilong. Pertemuan itu terkait dengan usaÂha lobi untuk menghindarkan potensi sanksi.
Rita, yang juga menjabat seÂbaÂgai ketua KOI, menyatakan JiÂlong akan ikut membantu dalam usaha melobi FIFA agar IndoneÂsia bisa mendapatkan perpaÂnÂjaÂngan waktu untuk menuntasÂkan kekisruhan yang ada saat ini.
“Hari ini saya sudah berbicara dengan Jilong. Dia teman baik saÂya dan sudah kerjasama dengÂan dia selama 20 tahun,†ujarnya.
“Kami berusaha untuk miniÂmal bisa menunda sanksi. KeÂmuÂdian kami bisa mempunyai wakÂtu untuk menyelesaikan konflik ini bersama-sama,†lanjut Rita.
Sekadar catatan diketahui FIÂFA akan bersidang hari ini di TokÂÂyo. Di ajang itulah Indonesia diÂsebut-sebut kemungkinan akan dijatuhi sanksi akibat kekisruhan sepakbola yang berkepanjangan.
Menko Kesra merangkap MenÂÂpora Interim Agung LakÂsono dan Rita Subowo kompak melontarÂkan bantahan mengenai adanya anggapan bahwa Task Force seÂpakbola adalah bentuk inÂtervensi dari pemerintah kepaÂda PSSI.
Sekadar catatan kekisruhan berÂkepanjangan dalam sepakÂbola Indonesia pada akhirnya memÂbuat pemerintah, melalui Agung membentuk Task Force untuk mengurusi hal tersebut.
Akan tetapi, langkah ini dinilai kurang tepat karena FIFA bisa melihatnya sebagai salah satu benÂtuk usaha pemerintah mengÂintervensi PSSI.
Padahal selama ini FIFA diÂkenal tidak menyukai keterlibaÂtan Pemerintah dalam urusan angÂgotanya dan tidak seÂgan menÂjatuhkan hukuman.
“Itu tidak benar jika menilai tim task force sebagai intervensi. Justru kami membantu agar seÂpakÂbola Indonesia tidak disanksi oleh FIFA,†ujar Agung.
“Kami hanya ingin membantu proses lobi ke FIFA. Jika sampai Indonesia disanksi itu karena ulang PSSI dan KPSI yang maÂsih bertikai,†sambungnya.
Ketua KOI Rita Subowo yang juga ditunjuk mengetuai Task ForÂce untuk sepakbola pun meÂlonÂtarkan bantahan serupa. SeÂbaliknya, kata Rita, Task Force itu dibentuk demi menghindari potensi sanksi.
“Ini bukan intervensi. Yang diÂlakukan task force adalah memÂperlancar proses lobi ke FIFA agar Indonesia terhindari dari susÂpend,†tegas Rita. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: