Presiden AFC Dilibatkan Untuk Bantu Lobi FIFA

Jumat, 14 Desember 2012, 08:29 WIB
Presiden AFC Dilibatkan Untuk Bantu Lobi FIFA
Zhang Jilong
rmol news logo Ketua Task Force Sepakbola Indonesia Rita Subowo meng­aku sudah berkomunikasi deng­an Presiden FIFA Sepp Blatter dan Presiden AFC Zhang Jilong. Pertemuan itu terkait dengan usa­ha lobi untuk menghindarkan potensi sanksi.

Rita, yang juga menjabat se­ba­gai ketua KOI, menyatakan Ji­long akan ikut membantu dalam usaha melobi FIFA agar Indone­sia bisa mendapatkan perpa­n­ja­ngan waktu untuk menuntas­kan kekisruhan yang ada saat ini.

“Hari ini saya sudah berbicara dengan Jilong. Dia teman baik sa­ya dan sudah kerjasama deng­an dia selama 20 tahun,” ujarnya.

“Kami berusaha untuk mini­mal bisa menunda sanksi. Ke­mu­dian kami bisa mempunyai wak­tu untuk menyelesaikan konflik ini bersama-sama,” lanjut Rita.

Sekadar catatan diketahui FI­FA akan bersidang hari ini di Tok­­yo. Di ajang itulah Indonesia di­sebut-sebut kemungkinan akan dijatuhi sanksi akibat kekisruhan sepakbola yang berkepanjangan.

Menko Kesra merangkap Men­­pora Interim Agung Lak­sono dan Rita Subowo kompak melontar­kan bantahan mengenai adanya anggapan bahwa Task Force se­pakbola adalah bentuk in­tervensi dari pemerintah kepa­da PSSI.

Sekadar catatan kekisruhan ber­kepanjangan dalam sepak­bola Indonesia pada akhirnya mem­buat pemerintah, melalui Agung membentuk Task Force untuk mengurusi hal tersebut.

Akan tetapi, langkah ini dinilai kurang tepat karena FIFA bisa melihatnya sebagai salah satu ben­tuk usaha pemerintah meng­intervensi PSSI.

Padahal selama ini FIFA di­kenal tidak menyukai keterliba­tan Pemerintah dalam urusan ang­gotanya dan tidak se­gan men­jatuhkan hukuman.

“Itu tidak benar jika menilai tim task force sebagai intervensi. Justru kami membantu agar se­pak­bola Indonesia tidak disanksi oleh FIFA,” ujar Agung.

“Kami hanya ingin membantu proses lobi ke FIFA. Jika sampai Indonesia disanksi itu karena ulang PSSI dan KPSI yang ma­sih bertikai,” sambungnya.

Ketua KOI Rita Subowo yang juga ditunjuk mengetuai Task For­ce untuk sepakbola pun me­lon­tarkan bantahan serupa. Se­baliknya, kata Rita, Task Force itu dibentuk demi menghindari potensi sanksi.

“Ini bukan intervensi. Yang di­lakukan task force adalah mem­perlancar proses lobi ke FIFA agar Indonesia terhindari dari sus­pend,” tegas Rita. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA