Piala Untuk Ayah

Djokovic Juara ATP World Tour Finals

Rabu, 14 November 2012, 08:16 WIB
Piala Untuk Ayah
Novak Djokovic

rmol news logo Musim ini menjadi musim yang manis bagi Novak Djokovic. Setelah dinobatkan sebagai petenis nomor satu dunia, The Djoker menutup musim 2012 dengan memenangi gelar ATP World Tour Finals 2012.

Di final, petenis asal Serbia ini menundukan musuh bebuyutan­nya sang maestro tenis asal Swiss Roger Federer 7-6 (6) dan 7-5 di O2 Arena, London.

“Merupakan kehormatan be­sar buat saya berada di sini (jua­ra). Saya dan Roger dipaksa me­ngeluarkan kemampuan mak­simal hari ini,” tutur Djokovic se­­usai pertandingan seperti di­ku­tip Euro­sport.

Laga antara dua petenis ter­baik dunia ini  berlangsung se­ngit. Di set pertama, Fed­Ex, julu­kan Federer unggul 3-0 lewat se­buah break yang di­lakukannya pa­da game kedua. Namun, Djo­kovic bangkit dia wak­tu yang te­pat dan dengan per­mainan ce­merlangnya, Nole –sapaan akrab Djokovic sukses menya­makan kedudukan 3-3. Pertan­dingan pun mulai berlang­sung ketat.

Di set kedua, Federer langsung melakukan break untuk unggul 1-0. Namun, lagi-lagi Djokovic memberikan perlawanan sengit. Terus menerus membuntuti poin Federer, The Djoker akhirnya me­nyamakan kedudukan 5-5, bah­kan berbalik unggul 6-5.

Butuh satu poin untuk me­nang, petenis nomor satu dunia ini mengakhiri pertarungan de­ngan atraksi. Sebuah backhand akurat yang dilepaskannya jatuh di bidang permainan tanpa mam­pu dijangkau Federer. Dalam pertarungan epik selama dua jam 14 menit Djokovic akhir­nya suk­ses meraih ke­me­nangan 7-5 dan merebut titel per­tamanya di ATP World Tour Finals.

Kemenangan ini men­jadi yang ketiga bagi Djokovic atas Fede­rer dari lima pertemuan di mu­sim ini. Sebelumnya, Djo­kovic mengungguli FedEx di se­mifinal Roma Masters, semi­fi­nal Prancis Terbuka dan terka­hir di ajang ATP World Tour ini. Se­men­tara itu, FedEx hanya ber­hasil meng­ungguli Djokovic di babak semi­final Wimbledon dan di final Cin­­cinnati Masters.

Djokovic menyatakan, keme­na­ngan ini didedikasikan buat ayahnya Srdjan yang sedang sakit karena mengalami penyakit ke­lainan darah yang menyerang se­cara tiba-tiba. Djokovic beren­ca­na membawa piala ke rumahnya untuk ditunjukkan kepada Srdjan pada pekan ini.

“Itu adalah satu alasan saya ber­juang keras dalam setiap per­tandingan terutama pada malam ini, gelar itu diperuntukan ba­ginya. Ayah mulai membaik dan alasan saya tidak mau mem­ba­hasnya karena itu bukanlah be­rita untuk media. Saya tidak mau masyarakat membicarakan ke­se­hatan ayah,” kata Djokovic

Sementara itu, Federer juga mengutarakan kekecewaannya karena tidak mampu memperta­hankan keunggulan, baik di set pertama maupun kedua. Bahkan, di set pertama, petenis berke­bang­saan Swiss itu sempat ung­gul cukup jauh 3-0. Namun aki­bat lengah, Djokovic mampu me­­nyamakan kedudukan dan membalikkan keadaan.

“Dia bermain dengan sangat baik, bahkan dalam bertahan pun dia tetap ofensif. Jadi saya pikir, itulah yang membedakan dirinya dengan petenis-petenis lain,” ujar Federer, peraih 17 gelar Grand Slam ini.

Kekalahan tersebut juga meng­gagalkan misi FedEx untuk me­raih gelar yang sama untuk ketujuh kali­nya. Sebelumnya, pe­tenis berusia 31 tahun tersebut te­lah me­menangi ATP World Tour Finals pada 2010 dan 2011, serta 2003, 2004, 2006, dan 2007 saat masih ber­nama Ten­nis Mas­ters Cup.  [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA