Dihantui Kasus Rasial

Kedua Tim Kenang Tragedi Hillsborough

Minggu, 23 September 2012, 09:33 WIB
Dihantui Kasus Rasial
Patrice Evra

rmol news logo Pertemuan Liverpool versus Manchester United (MU) di Stadion Anfield, malam ini (Minggu, 23/6), bakal panas. Dibayangi sejarah pahit dan skandal rasial.

Salah satunya, Tragedi Hills­borough pada 1989 yang selalu diingat para pendukung Liver­pool saat melawan MU. Tragedi  23 tahun lalu itu mene­waskan 96 Liverpudlian.

Meski Liverpool dan MU kom­pak memberi atribut untuk me­ngenang tra­gedi Hills­bo­rough, kedua tim masih tetap panas. Pemicunya bukan lagi ter­kait Hillsborough, tapi  kasus Luis Suarez dan Pat­rice Evra yang terlibat kete­gangan  rasis­me. Evra menuding  Suarez telah melakukan peng­hina­an bernada rasis pada diri­nya dalam per­tan­dingan di An­field musim lalu.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, manager MU, Sir Alex Ferguson mengi­rim­­kan sebuah pesan untuk se­lu­ruh suporter MU. Dia ingin para fans tetap menjunjung per­da­­maian dan tidak membenci pen­­dukung lawan.

Fergie berharap laga MU ver­sus Liverpool tidak dinodai  aksi anarkis para suporter. “K­e­pada seluruh fans, dukungan yang Anda berikan di Anfield pada tahun lalu telah membawa kami ke tingkat yang lebih tinggi. Sa­ya ingin Anda melanjutkan hal ter­sebut,” demikian isi pesan Fergie.

Lanjutnya, pertandingan nanti tidak lebih dari sekadar saling mem­­ben­ci. Tapi, bagaimana membuat MU menjadi tim ter­baik di du­nia. “Persaingan kami dengan Li­verpool didasarkan pa­da tekad un­tuk menjadi yang terbaik, bukan didasarkan pada keben­cian pribadi,” katanya.

Fergie juga telah meminta se­jumlah teriakan bernada ejekan terhadap tragedi itu dari fans MU untuk dihilangkan. “Sebagai klub, kami akan total memberi dukungan kepada Liverpool dalam situasi yang mereka alami saat ini. Kami paham, para ke­luarga korban masih merasa sedih setelah mendapatkan la­poran penyelidikan tersebut,” ujarnya.

Fergie pun menyayangkan nyanyian itu masih saja di­dengungkan pendukung “Setan Merah” saat timnya melibas Wigan Athletic 4-0, Sabtu (15/9/2012).

Beberapa fans MU berar­gu­mentasi, teriakan nyanyian yang diperdengarkan Sabtu lalu berarti “selalu jadi korban, bukan salahmu” hanya dinyanyikan setelah insiden rasial ala Luis Sua­rez kepada Patrice Evra, musim lalu.

Sementara itu, legenda Liver­pool, Robbie Fowler menga­ta­kan, antara Suarez dan Evra su­dah sepatutnya kembali ber­baik­an, agar pertandingan nanti ber­langsung lebih khitmat. “Akan sa­ngat menyenangan kiranya jika Suarez menaruh beberapa bunga untuk MU dan Patrice Evra juga melakukan hal serupa untuk Liverpool,” ujar Fowler di Guardian.

Sebagai catatan, pertemuan kedua tim di Anfield, Liverpool masih lebih unggul dengan 38 ke­menangan. Sementara, MU mem­peroleh 22 kemenangan sejak 12 Oktober 1895 dan me­ngalami 19 kali seri. Ke­menangan terbesar Liverpool di Anfield terjadi pada 12 Oktober 1895 dengan skor 7-1 dan pada 19 September 1925 The Reds juga pernah menang 5-0 tanpa balas atas MU. Apalagi, Liver­pool mempunyai suntikan se­mangat setelah menang atas Young Boys 5-3 di Piala UEFA dua hari lalu. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA