Pertemuan Liverpool versus Manchester United (MU) di Stadion Anfield, malam ini (Minggu, 23/6), bakal panas. Dibayangi sejarah pahit dan skandal rasial.
Salah satunya, Tragedi HillsÂborough pada 1989 yang selalu diingat para pendukung LiverÂpool saat melawan MU. Tragedi 23 tahun lalu itu meneÂwaskan 96 Liverpudlian.
Meski Liverpool dan MU komÂpak memberi atribut untuk meÂngenang traÂgedi HillsÂboÂrough, kedua tim masih tetap panas. Pemicunya bukan lagi terÂkait Hillsborough, tapi kasus Luis Suarez dan PatÂrice Evra yang terlibat keteÂgangan rasisÂme. Evra menuding Suarez telah melakukan pengÂhinaÂan bernada rasis pada diriÂnya dalam perÂtanÂdingan di AnÂfield musim lalu.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, manager MU, Sir Alex Ferguson mengiÂrimÂÂkan sebuah pesan untuk seÂluÂruh suporter MU. Dia ingin para fans tetap menjunjung perÂdaÂÂmaian dan tidak membenci penÂÂdukung lawan.
Fergie berharap laga MU verÂsus Liverpool tidak dinodai aksi anarkis para suporter. “KÂeÂpada seluruh fans, dukungan yang Anda berikan di Anfield pada tahun lalu telah membawa kami ke tingkat yang lebih tinggi. SaÂya ingin Anda melanjutkan hal terÂsebut,†demikian isi pesan Fergie.
Lanjutnya, pertandingan nanti tidak lebih dari sekadar saling memÂÂbenÂci. Tapi, bagaimana membuat MU menjadi tim terÂbaik di duÂnia. “Persaingan kami dengan LiÂverpool didasarkan paÂda tekad unÂtuk menjadi yang terbaik, bukan didasarkan pada kebenÂcian pribadi,†katanya.
Fergie juga telah meminta seÂjumlah teriakan bernada ejekan terhadap tragedi itu dari fans MU untuk dihilangkan. “Sebagai klub, kami akan total memberi dukungan kepada Liverpool dalam situasi yang mereka alami saat ini. Kami paham, para keÂluarga korban masih merasa sedih setelah mendapatkan laÂporan penyelidikan tersebut,†ujarnya.
Fergie pun menyayangkan nyanyian itu masih saja diÂdengungkan pendukung “Setan Merah†saat timnya melibas Wigan Athletic 4-0, Sabtu (15/9/2012).
Beberapa fans MU berarÂguÂmentasi, teriakan nyanyian yang diperdengarkan Sabtu lalu berarti “selalu jadi korban, bukan salahmu†hanya dinyanyikan setelah insiden rasial ala Luis SuaÂrez kepada Patrice Evra, musim lalu.
Sementara itu, legenda LiverÂpool, Robbie Fowler mengaÂtaÂkan, antara Suarez dan Evra suÂdah sepatutnya kembali berÂbaikÂan, agar pertandingan nanti berÂlangsung lebih khitmat. “Akan saÂngat menyenangan kiranya jika Suarez menaruh beberapa bunga untuk MU dan Patrice Evra juga melakukan hal serupa untuk Liverpool,†ujar Fowler di Guardian.
Sebagai catatan, pertemuan kedua tim di Anfield, Liverpool masih lebih unggul dengan 38 keÂmenangan. Sementara, MU memÂperoleh 22 kemenangan sejak 12 Oktober 1895 dan meÂngalami 19 kali seri. KeÂmenangan terbesar Liverpool di Anfield terjadi pada 12 Oktober 1895 dengan skor 7-1 dan pada 19 September 1925 The Reds juga pernah menang 5-0 tanpa balas atas MU. Apalagi, LiverÂpool mempunyai suntikan seÂmangat setelah menang atas Young Boys 5-3 di Piala UEFA dua hari lalu. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: