Dua hari setelah resmi dibuka Presiden SBY, insiden memalukan terjadi di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII 2012 Riau. Dinding venue menembak jebol dan dianggap tidak layak.
Insiden jebolnya dinding veÂnue menembak di Rumbai Sport Center, Riau seÂmaÂkin memÂbukÂtikan bahwa lapaÂngan tembak PON 2012 belum layak digunaÂkan.
Rabu (12/9) pagi sekitar pukul 09.00 WIB, tembok venue meÂnembak yang kondisinya belum rampung 100 persen kedapatan bolong ditembus peluru. Tembok beton di belakang sasaran temÂbak yang memiliki tinggi hampir tiga meter dan tebal sekitar 30 senÂtiÂmeter itu dihiasi lubang peÂluru, dengan diameter sekitar 10 centiÂmeter dan tembus sampai sisi beÂlaÂkang.
Saat insiden terjadi, beberapa atlet sedang melakukan latihan. Di sana ada atlet menembak dari DKI Jakara, Bengkulu, Bali, JamÂÂbi dan Banten. Beruntung, laÂÂpangan tersebut belum digunaÂkan untuk pertandingan, karena cabor menembak baru dilakÂsaÂnaÂkan hari ini (Kamis 13/9).
Sebenarnya di belakang sasaÂran tembak sudah dilapisi tumÂpuÂkan karung berisi semen dan paÂsir. Namun, peluru masih meÂnembus dinding yang menutupi arena sehingga bisa membahayaÂkan. Sementara di belakang dinÂding tersebut adalah lahan koÂsong yang disampingnya juga terÂÂdapat kantin.
Manajer Kontingen MenemÂbak DKI Jakarta, Fahira Fahmi Idris mengeluhkan kejadian itu karena merugikan atlet yang ingin berlatih. “Bagi atlet hari ini sangat berharga untuk memÂperÂsiapkan diri. Bayangkan, besok pertandingan, ini latihan resmi terakhir,†kata Fahira.
Dia juga kecewa lambatnya peÂngerjaan pemasangan plat baja dari pihak yang bertanggung jawab. “Saya sampai berpikir mau menyumbang uang kalau meÂmang dananya tidak ada kaÂrena belum ada yang mau berÂtanggungjawab. Tetapi masa sih tidak ada dana,†tambahnya.
Wakil Ketua Pelaksana cabor menembak Sudarman Umar meÂngatakan, tembok tersebut bisa tembus peluru akibat tembakan bertubi-tubi.
“Sekarang solusinya dipasang plat baja setebal 12 milimeter diÂsekeliling belakang tembok. Plat ini melapisi semua dinding line 25 meter yang berjumlah 20 buah. Sementara line 50 meter yang tidak rusak juga kita lapisi untuk antisipasi, jumlahnya juga 20 line,†katanya.
Ketua Harian Panitia Besar PON Riau, Syamsurizal menyaÂtaÂkan, kerusakan arena meÂnemÂbak nomor 25 meter segera diÂperÂbaiki. “Saya rasa kerusakan itu hal yang biasa. Dinding jebol akibat tembakan atlet yang teÂngah latihan tadi siang. Namun, hal itu tidak akan mengganggu jadwal pertandingan besok (KaÂmis),†kata Syamsurizal.
Dia mengakui tidak ada kesaÂlahan pada konstruksi bangunan arena menembak. Semuanya, meÂnurut dia, sudah sesuai proseÂdur dan tidak ada kesalahan pada konstruksi.
Sebagian panitia dan atlet menyebutkan jebolnya dinding karena tidak mampu menahan peluru tembakan sejumlah atlet yang tengah latihan sejak bebeÂrapa hari terakhir.
Sementara itu, anggota KoÂmiÂsi X DPR RI Dedi Gumilar yang mengunjungi langsung venue meÂnembak siang harinya meÂngaÂÂtakan, venue tersebut meÂmang tidak layak untuk digunakan.
“Saya memang buka orang tekÂnik, tapi banyak teman-teman kontingen dan delegate yang meÂnilai venue menambak tidak laÂyak pakai. Buktinya, tembokÂnya bolong di tembus peluru,†ujar poÂlitisi yang akrab dipanggil MiÂing itu kepada Rakyat Merdeka.
Menurutnya, pengawas proÂyek termasuk kontraktor harus bertanggung jawab atas insiden ini. Apalagi, venue menembak meÂnurut Miing, tidak hanya memÂÂbutuhkan venue dengan spek peralatan yang mahal, tapi membutuhkan tingkat keamanan yang tinggi.
“Dibelakang dinding venue itu ada kantin, untung gak ada orang, kalau ada kan bisa jadi korban,†ujar politisi PDIP itu. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: