Dinding Venue Jebol, Menembak Tetap Digelar

PON Riau 2012

Kamis, 13 September 2012, 09:03 WIB
Dinding Venue Jebol, Menembak Tetap Digelar
ilustrasi

rmol news logo Dua hari setelah resmi dibuka Presiden SBY, insiden memalukan terjadi di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII 2012 Riau. Dinding venue menembak jebol dan dianggap tidak layak.

Insiden jebolnya dinding ve­nue menembak  di Rumbai Sport Center, Riau se­ma­kin mem­buk­tikan bahwa lapa­ngan tembak PON 2012 belum layak diguna­kan.

Rabu (12/9) pagi sekitar pukul 09.00 WIB, tembok venue me­nembak yang kondisinya belum rampung 100 persen kedapatan bolong ditembus peluru. Tembok beton di belakang sasaran tem­bak yang memiliki tinggi hampir tiga meter dan tebal sekitar 30 sen­ti­meter itu dihiasi lubang pe­luru, dengan diameter sekitar 10 centi­meter dan tembus sampai sisi be­la­kang.

Saat insiden terjadi, beberapa atlet sedang melakukan latihan. Di sana ada atlet menembak dari DKI Jakara, Bengkulu, Bali, Jam­­bi dan Banten. Beruntung, la­­pangan tersebut belum diguna­kan untuk pertandingan, karena cabor menembak baru dilak­sa­na­kan hari ini (Kamis 13/9).

Sebenarnya di belakang sasa­ran tembak sudah dilapisi tum­pu­kan karung berisi semen dan pa­sir. Namun, peluru masih me­nembus dinding yang menutupi arena sehingga bisa membahaya­kan. Sementara di belakang din­ding tersebut adalah lahan ko­song yang disampingnya juga ter­­dapat kantin.

Manajer Kontingen Menem­bak DKI Jakarta, Fahira Fahmi Idris mengeluhkan kejadian itu karena merugikan atlet yang ingin berlatih. “Bagi atlet hari ini sangat berharga untuk mem­per­siapkan diri. Bayangkan, besok pertandingan, ini latihan resmi terakhir,” kata Fahira.

Dia juga kecewa lambatnya pe­ngerjaan pemasangan plat baja dari pihak yang bertanggung jawab. “Saya sampai berpikir mau menyumbang uang kalau me­mang dananya tidak ada ka­rena belum ada yang mau ber­tanggungjawab. Tetapi masa sih tidak ada dana,” tambahnya.

Wakil Ketua Pelaksana cabor menembak Sudarman Umar me­ngatakan, tembok tersebut bisa tembus peluru akibat tembakan bertubi-tubi.

“Sekarang solusinya dipasang plat baja setebal 12 milimeter di­sekeliling belakang tembok. Plat ini melapisi semua dinding line 25 meter yang berjumlah 20 buah. Sementara line 50 meter yang tidak rusak juga kita lapisi untuk antisipasi, jumlahnya juga 20 line,” katanya.

Ketua Harian Panitia Besar PON Riau, Syamsurizal menya­ta­kan, kerusakan arena me­nem­bak nomor 25 meter segera di­per­baiki. “Saya rasa kerusakan itu hal yang biasa. Dinding jebol akibat tembakan atlet yang te­ngah latihan tadi siang. Namun, hal itu tidak akan mengganggu jadwal pertandingan besok (Ka­mis),” kata Syamsurizal.

Dia mengakui tidak ada kesa­lahan pada konstruksi bangunan arena menembak. Semuanya, me­nurut dia, sudah sesuai prose­dur dan tidak ada kesalahan pada konstruksi.

Sebagian panitia dan atlet menyebutkan jebolnya dinding karena tidak mampu menahan peluru tembakan sejumlah atlet yang tengah latihan sejak bebe­rapa hari terakhir.

Sementara itu, anggota Ko­mi­si X DPR RI Dedi Gumilar yang mengunjungi langsung venue me­nembak siang harinya me­nga­­takan, venue tersebut me­mang tidak layak untuk digunakan.

“Saya memang buka orang tek­nik, tapi banyak teman-teman kontingen dan delegate yang me­nilai venue menambak tidak la­yak pakai. Buktinya, tembok­nya bolong di tembus peluru,” ujar po­litisi yang akrab dipanggil Mi­ing itu kepada Rakyat Merdeka.

Menurutnya, pengawas pro­yek termasuk kontraktor harus bertanggung jawab atas insiden ini.  Apalagi, venue menembak me­nurut Miing, tidak hanya mem­­butuhkan venue dengan spek peralatan yang mahal, tapi membutuhkan tingkat keamanan yang tinggi.

“Dibelakang dinding venue itu ada kantin, untung gak ada orang, kalau ada kan bisa jadi korban,” ujar politisi PDIP itu. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA