Laporan Kemenpora Dan PB PON Dipertanyakan

Insiden Robohnya Kanopi Stadion Tenis PON

Sabtu, 08 September 2012, 08:49 WIB
Laporan Kemenpora Dan PB PON Dipertanyakan
Robohnya Kanopi Stadion Tenis PON

rmol news logo Insiden jatuhnya kanopi di pintu masuk stadion tenis  Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII perlu  mendapat perhatian se­rius, terutama soal kelayakan venue.

Anggota Komisi X DPR  Reni Marlina meminta peme­rin­tah memeriksa seluruh arena atau venue  PON, sebelum per­helatan dimulai.

Saat ini, ter­dapat 54 arena yang dipakai untuk 39 cabang. “Tidak bisa di­ba­yangkan bila peristiwa itu terjadi saat PON ber­lang­sung. Akibatnya bisa fatal. Hal de­mikian tentu tidak kita inginkan,” kata Reni di Jakarta.

Pihaknya meminta Badan Pe­meriksa Keuangan dan Pem­ba­ngunan (BPKP) untuk menelisik lebih jauh insiden tersebut. “Ra­sanya sulit diterima logika publik, venue yang belum di­fungsikan namun telah me­ngalami kerusakan,” katanya.

Seperti diketahui, kanopi sta­dion tenis lapangan PON XVIII/2012 di PTPN V, Pekanbaru, Riau, ambruk pada Kamis (6/9) sore saat hujan lebat. Akibatnya, satu unit mobil Avanza ringsek, se­mentara tiga orang lain me­ngalami luka ringan.

Sementara itu, anggota Ko­misi X DPR dari Fraksi PDIP, Dedi Gumelar meminta Presiden SBY memberi sanksi tegas atas buruknya kinerja Kemenpora dan pemerintah daerah.

“Presiden harus memberi sanksi atas buruk kinerja Ke­men­pora sebagai penanggung ja­wab keolahragaan nasional,” ka­ta Dedi.

Dedi, yang akrab disapa Miing mengatakan, insiden ambruk­nya kanopi venue tenis itu terjadi di balik laporan manis dari Ke­menpora serta pemerintah dae­rah setempat yang mengklaim pro­yek PON berjalan lancar tan­pa masalah. “Saya bilang pela­k­sanaan proyek yang tidak di­lan­dasi kejujuran akan berakibat pada masalah, terbukti lagi ke­marin laporan pejabat semuanya manis ternyata (kanopinya) rubuh,” katanya.

Di tempat terpisah, Menpora, Andi Mallarangeng mengaku prihatin atas insiden tersebut. Meski demikian, Andi yakin pe­ristiwa tersebut tidak akan meng­ganggu jalannya PON.

“Tentu kami merasa prihatin dengan kejadian runtuhnya ka­nopi stadion tenis yang men­cederai tiga pekerja. Saya dapat la­poran yang runtuh adalah ka­nopi menuju lobi, bukan di arena pertandingan sehingga tidak mengganggu,” kata Andi usai penandatanganan Pakta Integ­ritas dan Kick Off Reformasi Bi­rokrasi di Aula Kemenpora, kemarin.

Andi mengaku, telah me­ng­utus tim untuk melihat langsung ke lokasi kejadian. Andi juga men­jelaskan bahwa lapangan tenis tidak termasuk dalam tujuh venue yang pembangunannya sem­pat terbengkalai.

“PON Riau Insya Allah berjalan dengan baik. Kalau ada yang menyampaikan darurat, itu tidak benar,” ujarnya.  [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA