Insiden jatuhnya kanopi di pintu masuk stadion tenis Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII perlu mendapat perhatian seÂrius, terutama soal kelayakan venue.
Anggota Komisi X DPR Reni Marlina meminta pemeÂrinÂtah memeriksa seluruh arena atau venue PON, sebelum perÂhelatan dimulai.
Saat ini, terÂdapat 54 arena yang dipakai untuk 39 cabang. “Tidak bisa diÂbaÂyangkan bila peristiwa itu terjadi saat PON berÂlangÂsung. Akibatnya bisa fatal. Hal deÂmikian tentu tidak kita inginkan,†kata Reni di Jakarta.
Pihaknya meminta Badan PeÂmeriksa Keuangan dan PemÂbaÂngunan (BPKP) untuk menelisik lebih jauh insiden tersebut. “RaÂsanya sulit diterima logika publik, venue yang belum diÂfungsikan namun telah meÂngalami kerusakan,†katanya.
Seperti diketahui, kanopi staÂdion tenis lapangan PON XVIII/2012 di PTPN V, Pekanbaru, Riau, ambruk pada Kamis (6/9) sore saat hujan lebat. Akibatnya, satu unit mobil Avanza ringsek, seÂmentara tiga orang lain meÂngalami luka ringan.
Sementara itu, anggota KoÂmisi X DPR dari Fraksi PDIP, Dedi Gumelar meminta Presiden SBY memberi sanksi tegas atas buruknya kinerja Kemenpora dan pemerintah daerah.
“Presiden harus memberi sanksi atas buruk kinerja KeÂmenÂpora sebagai penanggung jaÂwab keolahragaan nasional,†kaÂta Dedi.
Dedi, yang akrab disapa Miing mengatakan, insiden ambrukÂnya kanopi venue tenis itu terjadi di balik laporan manis dari KeÂmenpora serta pemerintah daeÂrah setempat yang mengklaim proÂyek PON berjalan lancar tanÂpa masalah. “Saya bilang pelaÂkÂsanaan proyek yang tidak diÂlanÂdasi kejujuran akan berakibat pada masalah, terbukti lagi keÂmarin laporan pejabat semuanya manis ternyata (kanopinya) rubuh,†katanya.
Di tempat terpisah, Menpora, Andi Mallarangeng mengaku prihatin atas insiden tersebut. Meski demikian, Andi yakin peÂristiwa tersebut tidak akan mengÂganggu jalannya PON.
“Tentu kami merasa prihatin dengan kejadian runtuhnya kaÂnopi stadion tenis yang menÂcederai tiga pekerja. Saya dapat laÂporan yang runtuh adalah kaÂnopi menuju lobi, bukan di arena pertandingan sehingga tidak mengganggu,†kata Andi usai penandatanganan Pakta IntegÂritas dan Kick Off Reformasi BiÂrokrasi di Aula Kemenpora, kemarin.
Andi mengaku, telah meÂngÂutus tim untuk melihat langsung ke lokasi kejadian. Andi juga menÂjelaskan bahwa lapangan tenis tidak termasuk dalam tujuh venue yang pembangunannya semÂpat terbengkalai.
“PON Riau Insya Allah berjalan dengan baik. Kalau ada yang menyampaikan darurat, itu tidak benar,†ujarnya. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: