Murray-Federer, Yang Pertama

Final Tenis Olimpiade 2012

Minggu, 05 Agustus 2012, 08:41 WIB
Murray-Federer, Yang Pertama
Andy Murray-Roger Federer
rmol news logo Petenis tuan rumah Andy Murray siap mempertaruhkan segalanya demi meraih medali emas bagi  Inggris Raya di Olimpiade London 2012. Namun, maestro tenis asal Swiss Roger Federer yang akan dihadapinya di final, juga punya misi.

Murray sesumbar akan bang­kit, setelah dikalahkan FedEx, ju­lukan Federer, di final Wim­bledon 2012 di tempat sama, em­pat minggu lalu. Tidak heran, ba­gi Murray duel tersebut sebagai ajang balas dendam atas Federer.

“Saya tidak berpikir untuk me­lakukan balas dendam. Tur­na­men sebelumnya memberikan pe­lajaran bagi saya untuk fokus ke masa depan. Sesuatu yang sa­ya harapkan pada Minggu nanti, Federer tidak berhasrat untuk meraih emas di tunggal putra. Dia memang telah delapan kali men­capai final Wimbledon teta­pi untuk Olimpiade, Federer sa­ma seperti saya,” kata Murray di­lansir espnstar.com.

Ini akan menjadi final Olim­pia­de pertama bagi petenis kela­hiran Glasgow, Skotlandia. Hal yang sama juga merupakan par­tai final tunggal putra pertama Federer, setelah dia sempat me­raih emas dalam nomor ganda pu­tera bersama Stanislas Waw­rin­ka di Olimpiade Beijing 2008.

Murray yang menempati ung­gulan ketiga melangkah ke final setelah menyingkirkan unggulan kedua asal Serbia, Novak Djo­ko­vic 7-5 dan 7-5 di semifinal. Se­mentara, Federer berhasil me­ngalahkan petenis Argentina, Juan Martin Del Potro 3-6, 7-6, (7/5) dan 19-17.

Kegagalan Murray pada babak pertama di Olimpiade Beijing ser­ta final pertama bagi Federer dan dirinya, merupakan faktor mo­ti­vasi bagi petenis berusia 25 ta­hun ini untuk menyumbang emas.

“Mencapai semifinal dengan la­wan-lawan seperti Djokovic, Del Potro, dan Federer merupa­kan hal yang sulit untuk meraih medali. Namun, saya telah me­le­wati fase itu dan mencoba mem­­berikan segalanya untuk medali emas karena saya tidak akan memiliki kesempatan lagi jika melewati partai final ini. Sa­ya harus menunggu empat tahun untuk merasakan momen seperti ini,” kata Murray.

Sementara itu, Federer menga­ku masih kelelahan seusai me­ngalahkan Del Potro di semi­fi­nal. Soalnya, mereka harus me­lakoni pertarungan selama empat jam 26 menit atau 226 menit, sebelum Del Potro tumbang.

“Kelelahan saya masih terasa sampai sekarang. Ini merupakan pertandingan yang memuaskan,” kata Federer.

Catatan waktu 266 menit yang dilakoni kedua petenis ini pun menjadi rekor pertandingan tenis tunggal putra terlama yang meng­gunakan format tiga set. Me­lewati rekor sebelumnya yang terjadi saat Rafael Nadal me­nang atas Novak Djokovic di Madrid Master 2009. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA