FPSN Tuntut Reformasi Sepakbola Nasional

Kamis, 02 Agustus 2012, 09:00 WIB
FPSN Tuntut Reformasi Sepakbola Nasional
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia

rmol news logo Merosotnya prestasi tim na­sional (Timnas) Indonesia, ter­masuk pecahnya kepengurusan Joint Committee PSSI membuat para suporter nasional gerah. Fo­rum Pecinta Sepakbola Nasional (FPSN) menggelar aksi demo di Bundaran Hotel Indonesia Jakar­ta, kemarin.

Mereka menuntut agar Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Hu­sin harus bertanggungjawab atas keterpurukan sepakbola nasio­nal. “Perpecahan serta keterpu­rukan ini adalah yang terburuk se­pan­jang era PSSI,” kata  koor­dinator aksi Richard Ahmad Supriyanto.

Selain itu, Richard mengata­kan, perlunya Joint Comitte (JC) bekerja secara maksimal dengan mengedepankan kepenti­ngan sepakbola nasional diatas kepen­tingan kelompok.

“JC fokuslah bekerja sesuai de­ngan MOU yang disepakati. Ja­ngan dijadikan sebagai alat po­litik dan kepentingan golongan saja,” tegas Richard

Untuk itu kedepannya, FPSN me­ngusulkan, agar strata terting­gi liga sepakbola nasional harus dikelola dengan baik, manaje­men klub yang sehat secara or­ga­nisasi maupun finansial. Se­hingga dukungan dari supporter dan penonton untuk membeli tiket selalu ada.

Richard juga miris dengan kon­d­isi sepakbola sekarang. Ter­utama dengan adanya beberapa pemain profesional yang ber­main di klub, namun gajinya be­lum dibayar.

“Itu kan fenomena yang me­nyedihkan? Bagaimana sepak­bo­la Indonesia mau maju? Djo­har bertanggung jawab atas yang telah dilakukannya bagi sepak­bola Indonesia. Bukan berarti ada JC PSSI mereka bisa lepas tangan,” pungkas Richard.

Pernyataan Sikap FPSN:

1. Djohar Arifin Husin harus ber­tanggung jawab atas keter­pu­rukan sepakbola nasional, ke­kalahan demi kekalahan mema­lukan timnas Indonesia dalam la­ga-laga internasional, serta per­pecahan dalam sepakbola Indo­nesia. Kondisi sepakbola Indo­nesia saat ini adalah yang terbu­ruk sepanjang era PSSI.

2. Menuntut JC PSSI bekerja se­cara maksimal, sungguh-sung­guh, mengedepankan kepen­ti­ngan sepakbola nasional di atas kepentingan kelompok, fokus ser­ta berkerja sesuai dengan MoU PSSI. Kami, FPSN, akan me­ng­awal, mengawasi, dan ber­tin­dal denghan gaya suporter jika ada penyimpangan dalam kerja mau­pun keputusan JC PSSI. JC PSSI jangan dijadikan alat po­litik serta atau kepentingan golongan.

3. Mengusulkan agar strata ter­tinggi liga sepakbola nasional ha­rus benar-benar dikelola deng­an baik, jadwal yang tepat, spon­sorship yang kuat, manajemen klub yang sehat secara organisasi maupun finansial. Liga itu sen­diri harus mendapat dukungan dari suporter dan penonton yang selalu membeli tiket serta me­nyaksikan dan memenuhi sta­di­on dalam setiap laga.

4. Memberikan himbauan ke­pa­da para pemain ISL yang akan memenuhi panggilan timnas yang dikelola Djohar,  agar bisa menghargai serta tidak mence­derai semangat perjuangan para pemilik klub ISL yang telah mem­besarkan nama mereka. Me­­reka tidak memandang jutaan suporter dan penonton yang setia membeli karcis, memenuhi sta­dion demi mendukung klub dan pemain itu. [Harian Rakyat Merdeka]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA