Hal tersebut diungkapkan KeÂtua Magistrate, Howard Riddle. Menurutnya, isu rasialisme yang dibawa ke pengadilan bukan unÂtuk memutuskan apakah Terry adaÂlah seorang rasis atau bukan.
“Saya menemukan bukti bahÂÂwa dia bukan seperti itu. MasaÂlahÂnya apakah Terry menggunaÂkan kata-kata itu untuk mengÂhina (orang lain),†kata Riddle.
Peristiwa kasus rasialisme ini terjadi pada OkÂtober tahun lalu, ketika Chelsea bentrok dengan QPR. Ferdinand dan Anton terlibat adu mulut. Terry dilaporkan telah mengeÂluarÂkan kalimat rasial. Atas tuduÂhan ini, Terry sempat terkena “hukuman†dengan dicopotnya jabatan kapten darinya.
“Pengadilan bisa mengatakan dia (Terry) tidak bersalah. BahÂkan dengan semua bantuan bukti dan saksi, ini tak mungkin diyaÂkinkan secara pasti apakan kata-kata yang dikeluarkan John TerÂry terjadi pada waktu yang releÂvan,†jelasnya.
Dia mendeskripsikan Anton FerÂdinand yang juga adik Rio FerÂdinand itu telah mengajukan bukti yang “beraniâ€. Secara keÂseÂÂluruhan, saya menemukan bahÂÂwa Anton menjadi saksi terÂpercaya pada isu ini,†katanya.
Sementara itu pernyataan dari Federasi Sepak Bola Inggris (FA) menyebutkan, pihaknya akan meneruskan kasus ini deÂngan investigasinya sendiri.
“FA mencatat keputusan daÂlam kasus John Terry dan akan mencari kesimpulan dengan inÂvestigasinya sendiri. FA tak akan berkomentar lebih jauh,†demiÂkian salah satu cuplikan pernyaÂtaan FA. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: