“FIFA Tak Semudah Dan Sebodoh Itu”

Departemen Media FIFA Nyatakan ISL Ilegal

Kamis, 22 Desember 2011, 08:25 WIB
“FIFA Tak Semudah Dan Sebodoh Itu”
Fédération Internationale de Football Association (FIFA)
RMOL. Keputusan penting disam­pai­kan Federasi Sepakbola Du­nia (FIFA), terkait dualisme kom­­petisi yang terjadi di pentas se­pak­bola nasional saat ini. FIFA me­n­yata­kan hanya mengakui kom­petisi yang digulirkan PSSI, yakni Indo­nesia Primer League (IPL).

Sedangkan kompetisi lainnya, yaitu Indonesia Super League (ISL) yang juga sedang bergulir di bawah bendera PT Liga Indo­nesia, dinyatakan ilegal.

Penegasan tersebut disampai­­kan Departemen Media FIFA, da­lam emailnya yang dikirim ke­pada salah seorang wartawan dari harian terkemuka di ibukota pada Selasa (20/12), seputar pen­­dapat FIFA dengan adanya dua­lisme kompetisi, termasuk kom­petisi yang mendapat pengakuan.

Dalam surat elektronik terse­but dijelaskan bahwa FIFA telah me­lakukan pertemuan dengan peting­gi PSSI dan AFC, terkait situasi terkini sepakbola Indonesia.

Bahkan disampaikan dalam waktu dekat surat bersama FIFA dan AFC terkait penegasan lega­litas kompetisi ISL tersebut akan segera dikirim pada akhir ming­gu ini. Hal itu dilakukan karena FIFA dan AFC sangat berhati-hati dalam menganalisis kondisi atau polemik yang terjadi di PSSI.

“Merujuk pasal 18 statuta FI­FA, PSSI harus mengontrol se­mua kompetisi dan harus me­ng­ambil tindakan terhadap liga ile­gal seperti ISL,” tulis Departe­men Media FIFA.

Menanggapi hal tersebut, Ke­tua Umum PSSI Djohar Arifin Husin kembali meminta klub yang berkompetisi di ISL untuk kembali ke PSSI yang merupa­kan ‘rumah’ mereka.

“Mari kita tata bersama sepak­bola kita. Pintu tetap ter­bu­ka, se­kiranya ingin kembali ber­ga­bung,” tandas Djohar.

 Presiden Direktur PT Liga In­do­­nesia, Syahril Taher menyata­kan tetap akan menggelar ISL.

“Saya tidak percaya. Itu dire­kayasa, dibuat-buat. FIFA tidak akan mudah dan bodoh seperti itu me­nyatakan ISL ilegal,” kata Syah­ril seperti dilansir detik.com.

“ISL tetap jalan. Kalau ber­hen­­­ti atau menunda, mundurlah per­sepakbolaan di Indonesia,” sam­bungnya. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA