Sarat Gengsi & Kontroversi

Sabtu, 10 Desember 2011, 09:40 WIB
Sarat Gengsi & Kontroversi
Real Madrid vs Barcelona

RMOL. Apapun kompetisinya, duel antara Real Madrid dan Barcelona selalu menjadi pertandingan yang ditunggu–tunggu. Akhir pekan ini, El Classico itu digelar untuk pertama kalinya di La Liga musim 2011/2012.

Sudah bukan rahasia lagi ka­lau El Classico amat ditunggu setiap pecinta sepakbola dunia. Rivalitas kedua klub yang begitu mengakar membuat suasana per­tandingan selalu panas, bah­kan tak jarang seusai pertan­dingan, ada saja kontroversi yang terjadi.

Pada pertemuan terakhir me­reka, yakni di Piala Super Spa­nyol yang berakhir dengan kemenangan agregat Azulgrana, juga terjadi keributan di pinggir lapangan seusai laga. Bahkan pe­latih Jose Mourinho terlihat ka­mera menjewer salah satu staf Barca.

Santiago Bernabeu menjadi saksi El Classico edisi 216 seba­gai bukti tim yang pantas jadi raja di Spanyol. Sebagai tuan rumah, Madrid punya cukup rasa percaya diri menghadapi musuh bebuyutan mereka. Musuh yang pada musim lalu hanya me­nyi­sakan kubu Los Blancos trofi mini, yakni Copa Del Rey, se­men­tara pasukan Pep Guardiola me­menangkan dua trofi ber­gengsi, juara La Liga dan Liga Champions.

Berada di puncak klasemen dengan 37 poin, Madrid sukses meng­ungguli Barca yang ada di pe­ringkat kedua lewat gap tiga poin. Apalagi, Madrid juga punya tabungan satu laga untuk dilakoni. Ditambah, performa cia­mik mereka di Liga Cham­pions yang baru saja lolos ke babak 16 besar lewat pencapaian menyapu bersih seluruh laga penyisihan dengan kemenangan.

“Para pemain yang dilatih Mourinho selalu mendapat ilmu setiap hari. Di musim kedua, pasti prestasi tim lebih baik dari di musim pertama. Hal ini di­karenakan semua pemain sudah saling mengenal. Keadaan ini terjadi saat di FC Porto dan Chel­s­ea,” ujar bek gaek Madrid, Ri­cardo Carvalho, yang setia mengikuti Mou saat masih di Porto dan Chelsea.

Dengan catatan seperti itu, nampaknya Barcelona harus me­waspadai Madrid di pertemuan ini. Apalagi, performa di musim ini kalah dari Madrid. Di La Liga, Madrid mampu mengukir 12 kemenangan, sekali seri, dan sekali kalah, sementara Barca 10 kemenangan, empat kali seri, dan sekali kalah.

Azulgrana harus melupakan keunggulan head to head mereka dalam 10 laga terakhir. Lionel Messi Cs memenangkan enam per­­tandingan, sedangkan Madrid hanya sekali dan sisanya ber­akhir imbang.

Kekalahan dari Madrid akan mem­buat skuad Katalan itu semakin jauh tertinggal dari Mad­­rid di tangga kla­semen. Namun, ke­ka­lah­an akan bisa mem­beri pengaruh buruk buat The Catalans saat berlaga di Piala Dunia An­tarklub yang dimulai pekan depan.

“Sangat vital buat kami untuk bisa meraih hasil yang bagus. Itu akan menjadi pijakan untuk kami hingga akhir musim. Jika kami gagal menang kami tak akan punya banyak waktu untuk rileks karena kami harus pergi ke Jepang, yang juga sangat penting buat kami,” ujar Messi.

Kendati demikian, sepakbola me­mang tak bisa diprediksi le­wat hitungan statistik. Bar­ce­lona yang dalam keadaan ku­rang di­unggulkan di bursa ta­ruhan bisa saja malah mampu me­ngalahkan Madrid yang da­lam rasa pede tinggi. Semua itu kembali ke kesiapan kedua tim untuk membuktikan siapa yang ter­baik di laga krusial ini. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA