RMOL. Cabang olahraga bela diri taekwondo ditargetkan meraih enam medali emas dari 21 nomor yang diperebutkan pada SEA Games 2011, mendatang. Target tersebut diproyeksikan terdiri atas empat emas dari nomor tanÂding (kyorogi) dan dua dari noÂmor seni (poomsae).
“Dari Satlak Prima kita ditarÂgetkan meraih enam medali emas. Mudah-mudahan target ini bisa tercapai,†kata pelatih taekÂwondo poomsae SEA Games 2011, Ina Febriana usai menjadi pembicara talkshow yang digelar Yayasan Olahraga Indonesia (YOI) di JaÂkarta, kemarin.
Meski peluang untuk memeÂnuÂhi target tersebut terbuka kareÂna menjadi tuan rumah, lanjut Ina, target tersebut memang cuÂkup berat. Pasalnya, di SEA GaÂmes sebelumnya di Laos, konÂtiÂngen taekwondo hanya bisa meÂrebut satu emas.
Pada SEA Games nanti, caÂbang taekwondo mempertandiÂngan 21 nomor pertandingan. TerÂdiri dari 16 nomor tanding putra-putri dan lima nomor seni putra-putri.
“Vietnam, Thailand dan FiliÂpina merupakan tiga negara terÂkuat yang akan menjadi rival InÂdonesia,†tambah bekas taekÂwondoin yang sukses merebut emas pada SEA Games 1987 ini.
Namun, Ina khawatir psikoÂloÂgis atlet terganggu, menyusul beÂlum rampungnya beberapa veÂnue SEA Games terutama di PaÂlembang. “Belum rampungnya venue tentunya bisa menggangÂgu psikologis atlet, tapi itu tidak terlalu berpengaruh,†katanya.
Pada kesempatan sama, pengÂaÂmat olahraga Ian Situmorang mengaku optimis bisa memeÂnuÂhi target juara umum di SEA GaÂmes. Tapi, secara prestasi bakal mengalami penurunan. “Target juara umum saya kira bisa tercaÂpai. Tapi dari segi prestasi mengÂalami penurunan,†katanya.
Di tempat terpisah, sertifikat veÂnue atletik di kawasan JakaÂbaring Sport City, Palembang beÂlum juga dikeluarkan oleh International Association of Athletics Federations (IAAF). PadaÂhal, untuk menjadi tempat peÂnyeÂlenggaraan pertandingan haÂrus bertaraf internasional dan menÂdapat sertifikat dari IAAF.
Manajer Proyek Venue AtleÂtik, Tejo Kuncoro, mengatakan pembangunan fasilitas olahraga atletik sudah sesuai dengan keÂtenÂtuan IAAF dan berhak menÂdapatkan sertifikat.
“Sesuai deÂngan komunikasi terakhir dengÂan IAAF, sertifikat tersebut akan diserahkan paling lambat akhir bulan ini,†ujar Tejo.
Dia menjelaskan, semula veÂnue atletik itu belum memenuhi standar IAAF, karena panjang triÂbun hanya 42 meter. Namun, setelah didiskusikan dengan GuÂbernur Sumsel Alex Noerdin, triÂbun itu pada Agustus lalu ditamÂbah menjadi 90 meter.
“Selain tribun, lintasan atletik juga menjadi penentu utama diÂterbitkan sertifikat IAAF. LinÂtasan itu harus terbuat dari karet sintetis dan berstandar internaÂsioÂnal,†lanjutnya.
Terkait persiapan venue, Tejo menjelaskan, pada pekan ini perÂalatan penghitung skor dan foto finish akan tiba dan akan meÂmaÂkan waktu pemasangan sekitar tujuh hari.
Dengan kedatangan peralatan itu, berarti persiapan venue atleÂtik dipastikan mencapai 100 perÂsen. Saat ini penyelesaian proyek tersebut baru sekitar 95 persen, dan ditargetkan akhir Oktober tidak ada lagi yang dikerjakan.
Sementara itu, venue sepatu roÂda di yang juga terletak di komÂÂplek Jakabaring Sport City kemÂbali dibongkar karena ada kesaÂlahan spesifikasi. [rm]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: