Duel Raksasa Tertidur

Secara head to head, dari 10 laga terakhir, Inter berhasil me­raih lima kemenangan, tiga kali seri dan dua kali kalah atas Ro­ma. Hasil tersebut sangatlah meng­untungkan Inter, yang akan bermain di kandangnya sendiri.

Inter terpuruk di peringkat 14, tidak berbeda dengan Roma yang berada satu peringkat di ba­wahnya. Kedua tim belum me­raih satu poin pun.

Selain persamaan rekor ke­ka­lahan, kedua tim juga sama-sama diracik  pelatih baru.  Ro­ma di­latih Luis Enri­que, sedangkan  Gian Piero Gasperini menangani In­ter. Ke­duanya juga belum mem­­be­rikan prestasi yang ber­arti buat skuadnya.

Laga ini akan menjadi ajang pem­buktian bagi kedua tim un­tuk bisa dianggap rak­sasa Italia. Se­lain menderita keka­lah­an di laga awal kompetisi lokal, ke­dua tim juga kalah di kom­petisi Ero­pa. Karena itu, kedua tim harus bisa mengusir trauma kalah jika ma­sih ingin disebut raksasa Italia.

Di tingkat Eropa  Inter yang melakoni Liga Champions kalah melawan Trabzonspor, Turki,  0-1. Sementara Roma tersingkir dari kom­petisi Eropa seusai dikalahkan Slo­van Bratislava di ajang Eu­ro­pa League dengan agregat 2-1.

Kapten Inter Javier Za­netti mengungkapkan, skuad In­ter sa­ngat serius  me­la­ku­kan per­siapan melawan Ro­ma. Bah­kan, sang kapten juga meng­inginkan kekalahan yang didera timnya akan ber­akhir saat ber­laga meng­hadapi Srigala Roma.

“Melawan Roma selalu men­jadi tantangan sulit, tapi kami akan mencoba menghadapi per­tan­dingan ini dengan cara ter­baik. Hal yang perlu dilakukan saat ini adalah bekerja dan kon­sen­trasi ke pertandingan untuk laga melawan Giallorossi,” ung­kap Zanetti.

Mengenai dua kekalahan ter­akhir yang didera Inter, Zanetti me­minta agar para pendukung Inter bersabar, dan terus me­m­berikan semangat agar timnya dapat me­nang. “Ini momen sulit. Kami me­ng­alami dua kekalahan dan tidak layak mendapatkan ke­duanya. Saya harap fans me­ngerti. Kami akan keluar dari si­tuasi ini be­r­sama-sama,” pung­kasnya. [rm]