Wahai Nerrazurri, Keluarlah dari Krisis

Semenjak ditinggal Jose Mou­rinho yang telah mengantar gelar treble winner pada musim 2009/2010 lalu, performa Inter lang­sung turun drastis. Sudah tiga kali Inter mengganti pelatih, na­mun ketiganya gagal membawa Inter kembali bangkit. Leonardo yang menggantikan Rafael Be­nitez membawa prestasi luma­yan, yakni dengan mempe­r­ta­han­kan gelar Copa Italia.

Sayangnya, di akhir musim Leonardo hengkang ke Paris St Germain. Bekas pelatih Genoa, Gian Piero Gasperini, pun ditun­juk. Alih–alih mampu mengem­ba­likan kejayaan Inter, Gasper­son malah membuat Zanetti Cs makin terpuruk.

Setelah di laga pramusim me­reka ditaklukkan Manchester City 3-0, Inter kembali kalah di laga per­dana Serie A oleh Pa­ler­mo. Hasil buruk bertambah se­telah di laga perdana grup B Liga Cham­pions kemarin mereka dipecun­dangi Trabzonspor 1-0 di Giusep­pe Meazza. Kekalahan itu mem­buat Inter berada sebagai ju­ru kunci klasemen, karena di per­tan­dingan lain Lille dan CS­KA Mos­kow bermain imbang 2-2.

Performa buruk tersebut mem­buat Zanetti yang berlaku seba­gai kapten berseru untuk mem­bawa Inter keluar dari bayang- bayang kekalahan. Syaratnya, se­tiap punggawa harus bekerja keras untuk bersatu.

“Inter harus bersatu untuk bang­kit. Sepakbola adalah se­jum­lah episode. Sayangnya, ka­mi tidak bisa mengakhirinya, dan hanya dengan satu temba­kan, mereka bisa mencetak gol. Satu-satunya hal yang harus di­lakukan adalah kembali bekerja keras. Ini masa yang sulit, kami menderita dua kekalahan yang tidak kami harapkan,” ujarnya seperti dilansir dari Goal.com.

Di akhir pekan ini, Inter akan kembali berlaga di Seri A dengan menghadapi AS Roma. Zanetti pun berusaha membidik keme­na­­ngan perdana, karena hal itu bakal berpengaruh dan mening­katkan rasa percaya diri rekan-rekannya.

“Kami harus bekerja keras dan konsentrasi untuk pertandingan nan­ti. Saya berharap fans me­nger­ti. Kami harus keluar dari si­tuasi ini bersama-sama. Kami ber­satu ketika menang, dan kita ha­rus melakukan hal yang sama se­karang,” tambahnya. [rm]