Ancaman Sanksi Rp 8,5 M & Tanpa Penonton Bikin PSSI Ngeper

Kamis, 08 September 2011, 01:58 WIB
Ancaman Sanksi Rp 8,5 M & Tanpa Penonton Bikin PSSI Ngeper
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI)

RMOL. PSSI mengaku takut dengan an­caman sanksi dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) terkait ma­­raknya petasan dan kembang api saat pertandingan Indonesia-Bahrain di Gelora Bung Karno Jakarta, Selasa (6/9) malam.

   “Ka­­lau sanksi denda mungkin tidak masalah, tapi kalau sanksi larang­an bertanding tanpa pe­non­ton itu jelas sangat mem­be­ratkan,” kata Sekjen PSSI Tri Goestoro.

AFC saat ini telah melarang de­ngan tegas masuknya petasan dan kembang api ke dalam sta­dion saat pertandingan berlang­sung. Jika melanggar, akan men­dapatkan sanksi denda kurang lebih Rp8,5 miliar atau satu kali per­tandingan tanpa penonton.

Menurut dia, meski sanksi be­lum dijatuhkan, pihaknya telah mempersiapkan diri jika federasi sepak bola Asia itu memberikan sanksi kepada PSSI terutama jika jika diberikan sanksi pertandi­ng­an tanpa penonton.

Jika sanksi tegas berupa pe­r­tandingan tanpa penonton akan di­berikan oleh AFC kepada PSSI, pertandingan melawan Qatar pa­da Pra Piala Dunia 2014, 11 Ok­tober akan lebih berat. Selama ini pemain ke-12 itu telah mem­beri­kan dukungan moral pada saat tim­nas bermain di kandang. Du­ku­ngan ini membuat semangat pe­main lebih tinggi meski saat me­lawan Bahrain suporter ku­rang simpatik setelah timnas ter­tinggal 0-2.

PSSI akan secepatnya mengi­rimkan laporan pertandingan ter­sebut. Meskipun AFC pasti su­dah mendapatkan laporan dari  Match Commissioner. Selanjut­nya, Komisi Disiplin AFC akan mempelajari laporan tersebut. Ji­ka ada pelanggaran yang dibuat oleh penyelenggara pertandi­ng­an, AFC selanjutnya akan me­ngi­rim surat kepada PSSI terkait pasal–pasal yang telah dilanggar.

PSSI akan diberi kesempatan un­tuk memberikan penjelasan hing­ga batas waktu yang ditentu­kan. Setelah itu, baru AFC akan me­nge­luarkan keputusan secara resmi.

Sementara itu, dalam evaluasi yang dilakukan usai pertanding­an, sebenarnya sudah ada pe­ning­katan pengamanan dari per­tandingan sebelumnya. Saat pin­tu di masuk stadion, seluruh  pe­nonton mendapatkan pemeriksa­an yang ketat dari petugas.

“Memang pada akhirnya ma­sih ada beberapa petasan dan kem­bang api yang lolos. Namun, kami  mendapat informasi bah­wa mere­ka bisa lolos karena me­la­kukan cara-cara melempar pe­­ta­san terse­but dari luar ke dalam stadion. De­ngan besarnya SUG­BK ini mem­buat agak sulit mengontrol semua areal,” papar Tri.   [rm]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA