Marlon King Masuk Islam dalam Penjara

Bagi sebagian orang, penjara dianggap sebagai bencana dan hal yang buruk. Tapi, bagi King ti­daklah demikian. Di balik jeruji besi yang pengap dan sempit itu dia mene­mukan sebuah anugerah dengan memeluk Islam.

Seperti diketahui, King dijeb­los­kan ke penjara Wayland, sete­lah divonis 18 bulan penjara oleh pengadilan Southwark Crown, London, Inggris, pada 2009. Dia dinya­ta­kan bersalah karena me­mukul seorang wanita muda di Revue Bar di daerah London, Soho, Desember 2008.

Buntut dari hukuman penjara itu, manajemen klub Wigan At­hletic, tempat dia bermain, sepa­kat memutus kontraknya. Pada­hal, saat itu King tengah meraya­kan kehamilan istrinya serta men­cetak gol dalam pertandi­ngan ter­akhirnya.

Selama di penjara, pemain yang berposisi sebagai striker itu rupanya belajar agama Islam. Dia mulai belajar setelah bertemu Abu Hamza Tariq yang dihukum tu­juh tahun sejak tahun 2006. Diakuinya, dia menemukan ke­benaran hakiki dalam hidupnya setelah mempelajari Islam. Striker berusia 31 tahun itu pun akhirnya memutuskan menjadi mualaf.

Kini, King menganggap Abu Hamza sebagai pahlawan hidup­nya. Sebagai mualaf, King men­jadi Muslim yang taat, dengan menjalankan kewajiban shalat lima waktu, tidak mengkonsumsi makanan haram, dan menjaga persaudaraan sesama M.

Seperti dilansir dari The Sun, King juga sering bertemu dengan Abu Hamza yang hanya memiliki satu tangan tersebut. Tidak hanya itu, King juga membicarakan ma­salah jihad, serangan 9/11 di New York dan perang di Afghanistan.

“Marlon King berubah dari seorang yang buruk dan kini men­jadi yang baik Muslim. Dia memuji Abu Hamza sebagai pahlawan, meski dia tahu, risiko­nya dia dibenci khalayak,” tegas seorang sumber kepada The Sun.

Setelah keluar dari penjara, King mulai menata kembali ka­riernya. Klub divisi Cham­pion­ship, Coventry City, merekrut­nya selama setahun pada 20 Septem­ber 2010. Setahun mem­bela Sky Blues, King telah meng­koleksi 13 gol. Penampilan­nya itu langsung membuat Birmingham City me­rekrutnya pada bursa transfer mu­sim panas ini dengan status bebas transfer.   [rm]