Ribery Akui Islam Sumber Kekuatan

Rabu, 31 Agustus 2011, 11:08 WIB
Ribery Akui Islam Sumber Kekuatan
Frank Ribery
RMOL. Di balik sikapnya yang emosional di lapangan, gelandang Bayern Muenchen Frank Ribery adalah Muslim yang taat. Bekas pemain timnas Prancis itu tidak pernah meninggalkan shalat lima waktu sejak menjadi mualaf pada 2005.

Ribery mendapatkan hidayah setelah bermain di klub Turki, Galatasaray tahun 2005. Sejak itu, pemain yang terkenal dengan bekas luka di wajahnya ini, di­kenal sebagai pribadi yang san­tun, rendah hati meski berada da­lam kondisi apa pun.

Semasa menetap di Turki, pe­main kelahiran Boulogne-sur-Mer, Prancis, 7 April 1983 ini di­kabarkan kerap berbaur dan ber­diskusi dengan komunitas Mdi sana.

Banyak yang menyebut, kepu­tu­san Ribery menjadi mualaf ka­rena peran sang istri, Wahiba Bel­hami. Wanita asli Maroko itu me­mainkan peran penting terhadap perubahan pada diri Ribery.

Ribery memang pernah seta­hun tinggal di Maroko yang  ­mayoritas Muslim itu. Di sana, dia berkenalan dengan Wahiba yang kemudian di­pe­rsunting sebagai istrinya. Konon Wahiba berperan besar menuntun Ribery mengenal ajaran Islam. Dari pernikahan tersebut, Wahiba memberinya dua anak, Hizsya dan Shahinez.

“Islam adalah sumber kekuatan saya di dalam dan di luar la­pa­ngan  sepak bola. Saya mengalami kehidupan yang cukup keras dan harus menemukan sesuatu yang membawa saya pada ke­se­lamatan dan saya menemukan Islam,” aku Ribery seperti dikutip Isla­m­online.net.

Publik mengetahui keislaman Ribery setelah dia membela Tim­nas Prancis di Piala Dunia Jer­man 2006. Saat itu, Ribery tertangkap kamera tengah me­nengadahkan tangan (berdoa-red) sebelum pertandingan dimulai.

Banyak kalangan terkejut se­telah Ribery masuk Islam. Pasal­nya, sikap dan kebiasaan Ribery berubah 180 derajat. Saat itu, pemain 28 tahun tersebut ­ber­ubah menjadi sosok yang santun.

Bicara me­ngenai keimanan, Ribery tumbuh menjadi seorang Muslim yang tidak pernah me­ninggalkan shalat di tengah pa­datnya jadwal per­tandingan.

Shalat merupakan tiang agama yang harus ditegakkan benar-benar diresapi Ribery. Tidak ­jika Muslim Prancis melalui Steve Bradore dari Organisasi Syuhada menga­ku bangga dengan Ribery. Bra­dore juga yakin jika Ribery tetap menjalani ibadah puasa di tahun keenamnya.

“Dia adalah sumber ke­bang­gaan bagi kami (umat Muslim di Prancis-red) karena penampi­lannya yang khas dan kerend­ah­an­ ha­tinya. Saya yakin dia tetap me­n­jalani puasa, meski dalam kondisi tidak bugar,” yakin Bradore.   [rm]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA