Meskipun di atas kertas timÂnya tertinggal jauh baik dari segi kolektifitas tim maupun skill inÂdividu, Wim optimistis akan meÂraih setiÂdaknya sebiji poin saat bertanÂdang ke markas Iran di puÂtaran ketiga Pra Piala Dunia 2014.
“Iran merupakan tim kuat dan favorit grup E, namun kami tidak takut. Iran sudah tak super lagi. Terlebih kami masih punya cukup waktu untuk mempersiapÂkan tim ini secara maksimal,†kata Wim.
Mengenai kesiapan para peÂmain dan kerja sama tim, Wim meÂngatakan saat ini sudah ada keÂmajuan yang bagus. seperti sudah menemukan pola bermain, ritme permainan sudah berjalan baik dan sudah saling mengenal karakter pemain satu sama lain. Hal itu bisa dilihat pada pertanÂdingan melawan Palestina yang berakhir dengan kemenangan 4-1 bagi Timnas senior.
Namun, Wim mengakui, lini belakang masih menjadi titik lemah tim ini dan masih memÂbutuhkan pembenahan dan koorÂdinasi antar pemain bertahan. “Para pemain juga sangat berseÂmangat dan terus berjuang untuk menampilkan permainan terbaikÂnya di lapangan,†jelas Wim.
Sementara itu penanggung jaÂwab Timnas Indonesia BenÂhard Limbong mengatakan pihaknya akan mencari tahu penyebab munÂdurnya kedua pemain PerÂsipura Jayapura, Boaz Solossa dan Ian Louis Kabes.
Limbong meminta KoÂmisi DiÂsiplin PSSI menyeÂlidiki kedua pemain asal Papua Jayapura terÂsebut.
“Untuk saat ini kami berpikiÂran positif dulu, tapi tetap kami harus mencari tahu alasan sebeÂnarnya mundurnya kedua pemain terseÂbut. Kalau karena alasan keluarga, alaÂsan seperti apakah yang bisa ditoÂlerir,†ungkap Limbong.
Boaz Salossa mengundurkan diri dari Timnas Minggu malam, 21 Agustus 2011. Kepada pelatih Wim Rijsbergen, pemain berusia 25 tahun itu beralasan ada masaÂlah keluarga selain istrinya sedang hamil tua.
Boaz tak memperkuat TimÂnas dalam pertandingan ujiÂcoba melawan tim Palestina dan saat ujicoba melawan Jordania serta saat melawan Iran pada 2 SepÂtember. Dia berjanji akan kemÂbali ke Timnas sebelum laga InÂdoÂnesia melawan Bahrain pada 6 September.
[rm]
BERITA TERKAIT: