Otoritas sepak bola dunia itu mengancam akan menjatuhkan sanksi jika kompetisi itu jadi digelar, Sabtu (8/1) ini.
Meski begitu, kabar ancaman FIFA tersebut tidak membuat Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, gentar.
"Rujukan kita pada Undang Undang Dasar, Undang-Undang, peraturan pemerintah. Di republik ini rakyat yang berdaulat bukan peraturan orang lain," tegasnya di sela diskusi di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (8/1).
Dia mengatakan, baik Liga Super Indonesia maupun Liga Primer Indonesia telah jadi bagian dari olahraga sepakbola Indonesia. Khusus untuk menangani sepakbola profesional, pemerintah menyerahkannya pada Badan Olahraga Profesional Indonesia, yang dibentuk berdasarkan UU dan kemudian memberikan izin pada LPI menggelar turnamen.
"Kalau ada orang mau main bola atas biaya sendiri, tidak minta uang ke PSSI, tugas pemerintah untuk mempermudah, agar partisipasi masyarakat dalam olaharga tinggi," jelasnya.
LPI yang digagas pengusaha Arifin Panigoro akan menggelar laga pertama hari ini, mempertemukan Ksatria XI Solo FC dengan Persema Malang. Meskipun LPI dapat tentangan dari PSSI karena dianggap ilegal dan mengancam pemain, pelatih, wasit, dan klub yang terlibat akan dicabut keanggotaannya dari PSSI.
[ald]
BERITA TERKAIT: