Taufik ke Peringkat Kedua

Geser Peter Gade

Sabtu, 18 Desember 2010, 00:30 WIB
Taufik ke Peringkat Kedua
Taufik Hidayat
RMOL. Di tengah keterpurukan prestasi bulutangkis In­donesia, pe­bu­lutangkis veteran Taufik Hi­da­yat mampu memperlihatkan kon­sistensinya. Bekas pemain Pe­latnas Cipayung itu peringkatnya naik ke posisi kedua versi Bad­minton World Federation (BWF) pekan ini.

Peraih medali emas Olimpiade At­h­ena 2004 itu meng­ge­ser pemain Denmark, Peter Hoeg Gade yang pekan lalu masih di pe­ringkat kedua. Kini Gade me­nempati posisi ketiga. Sementara un­tuk peringkat pertama, masih di­tempati pemain Malaysia, Lee Chong Wei yang pekan lalu me­numbangkan Taufik di final turnamen Hong­kong Super Series 2010.

Sedangkan musuh bebuyutan Tau­fik, Lin Dan dari China naik satu peringkat ke posisi keenam. Lom­patan satu tingkat juga dicapai pe­main asal Thailand, Boonsak Poinsana yang naik ke peringkat ketujuh .

Sementara pemain Indonesia yang lain tidak mengalami pe­ning­katan, bahkan merosot. Pe­main muda, Dionysius Hayom Rum­baka, masih bertahan di pe­ringkat ke-19, sedangkan dua se­niornya, Simon Santoso dan So­ny Dwi Kuncoro, merosot dua ting­kat dari pekan lalu ke pering­kat ke-25 dan ke-29.

Pemain Indonesia lainnya, Alamsyah Yunus di peringkat ke-34 dan Andre Kur­niawan Te­djo­no di peringkat ke-38.  Se­dang­kan putra bekas pe­bulu­tangkis nasional Icuk Su­giarto, Tommy Sugiarto, tetap di pe­ringkat ke-57.

Sementara para Srikandi In­do­nesia gagal menempatkan satu pun wakilnya di peringkat 10 be­s­ar dunia. Hanya ganda putri, pa­sangan Greysia Polii/Meiliana Jauhari merosot dua posisi ke peringkat sembilan.

Lius Pongoh Mundur

Di tempat terpisah, Ketua Bi­dang Pembinaan Prestasi PB PB­SI, Lius Pongoh mengundurkan di­ri dari jabatannya. Dia meng­aku, belum mengetahui siapa pengganti dirinya.

“Saya belum tahu siapa yang akan menggantikan,” ujar Lius di Jakarta, kemarin, saat di­kon­fir­masi mengenai pengunduran diri dari jabatan yang dia pegang s­e­jak PBSI masih dipimpin be­kas gu­bernur DKI Jakarta Su­ti­yo­so (2004-2008).

“Saat itu saya menggantikan Pak Rudy Hartono,” kata Lius me­ngenai awal karirnya sebagai Ka­bid Binpres. Rudy me­le­pas­kan jabatan tersebut setelah tim Indo­nesia gagal pada kejuaraan be­regu putra Piala Thomas 2006 di Jepang.

Lius menegaskan situasi dan kon­disi yang sudah tidak lagi kon­dusif serta wewenang yang tidak jelas menjadi penyebab pebulu tangkis nasional era 80-an itu mengundurkan diri. “Si­tua­si dan kondisi tidak kondusif lagi, wewenang tidak jelas, ba­nyak yang `gerecokin`. Padahal da­lam setiap rapat sudah saya sam­paikan tetapi sepertinya susah,” katanya .

Pemain yang mempunyai ju­lu­kan ‘Si Bola Karet’ ini berharap pengunduran di­ri­nya bisa membawa kondisi yang le­bih baik bagi pembinaan bulu tang­­kis Indonesia terutama di Pe­latnas yang saat ini sedang ter­puruk.

Dalam 12 rangkaian turnamen Su­per Series tahun ini Pelatnas hanya meraih satu gelar saat So­ny Dwi Kuncoro menang di Si­ngapura Juni lalu. Sementara pada kejua­raan-kejuaraan besar, Pia­la Thomas dan Uber, Ke­jua­raan Dunia dan Asian Games ti­dak membuahkan hasil yang me­muaskan.

Pekan lalu, PBSI juga ke­hi­langan salah satu pelatihnya se­telah pelatih ganda putra Sigit Pa­mungkas memutuskan me­ning­galkan Asrama Cipayung un­tuk sepenuhnya menangani jua­ra Olimpiade Beijing Markis Kido/Hendra Setiawan yang me­milih berkarier secara pro­fe­sio­nal sejak akhir 2009.   [RM]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA