Debut Alonso bersama FerÂrari biasa-biasa saja, namun menÂjelang akhir musim, bekas peÂbalap McLaren dan Renault itu mulai menggeliat sampai akhir musim. Dia sukses naik poÂdium dua kali berturut-turut di GP Italia dan GP Singapura, teÂtapi saat perebutan gelar juara duÂnia di seri terakhir di GP Abu DhaÂbÂi, dia gagal.
“Musim 2010 cukup bagus dan spesial buatku. Selain karena taÂhun pertama saya bersama FerÂrari, kami melakukan hal yang luar biasa di akhir-akhir seri. SeÂbelumÂnya, kami tertinggal jauh saat menyisakan tujuh atau deÂlapan seri,†ujar Alonso dikutip
Marca.Meski demikian, pebalap F1 dengÂan bayaran termahal itu teÂtap merasa kecewa karena gelar yang sudah berada di depan mata direbut pebalap Red Bull, SeÂbastian Vettel.
“Yang kurang hanyalah ceri di atas kue (gelar juara dunia), tapi, kami tahu hal seperti ini bisa terjadi. Walau sedih, saya kira ini bagus bagi tim dan saya, untuk meraÂsaÂkan kembali perasaan yang hilang sejak tiga tahun terÂakhir,†ujarnya.
Sikap Alonso, jelas sangat berÂbeda dengan Direktur Teknik Ferrari, Aldo Costa yang belum menerima kenyataan pahit terÂsebut. Kesalahan strategi terÂseÂbut, rupanya membuat tim agak sulit untuk menerimanya.
Costa mengaku Alonso keÂhilangan gelar karena tim meÂmutuskan bermain aman dengan straÂtegi mereka. “Kami salah. KaÂmi tak melakukan pendekatan baÂlapan dengan cara terbaik naÂmun cukup mendapat hasil rata raÂta. Saat ada kesalahan kecil, semuanya menjadi gagal. Ini tak boleh terjadi lagi,†keluh Costa dilansir
Sky Sport.Costa pun menceritakan suaÂsana kecewa di garasi Ferrari saat mereka menyadari bahwa harapan meraih gelar juara dunia pupus sudah.
[RM]
BERITA TERKAIT: