Hal itu disampaikan Administrator Kesehatan Madya Direktorat Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat (PLRKM) Badan Narkotika Nasional (BNN) Erniawati Lestari kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 9 Desember 2025.
Penegasan serupa disampaikannya dalam Evaluasi Operasionalisasi Unit Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) yang digelar secara daring dan luring, pada Senin, 8 Desember 2025. Evaluasi digelar untuk menilai pelaksanaan program secara menyeluruh.
"Pada tahun 2025, tercatat sebanyak 252 Unit IBM beroperasi di berbagai daerah, terdiri dari 207 Unit IBM Berkelanjutan, 24 Unit IBM Berkelanjutan Mandiri, 11 Unit IBM Baru di wilayah prioritas dan 10 Unit IBM Baru Mandiri," terangnya.
Erniawati mengurai bahwa fokus evaluasi adalah melihat kesesuaian antara target yang telah ditetapkan dengan capaian tahap perkembangan unit-unit tersebut. Dengan begitu, BNN dapat mengidentifikasi kemajuan, tantangan, serta faktor pendorong dan penghambat yang memengaruhi pelaksanaan program IBM di lapangan.
Keberhasilan program ini, lanjutnya, tidak terlepas dari sinergi berkelanjutan antara pemerintah daerah, lembaga mitra, serta masyarakat.
"Oleh karenanya, kami mendorong seluruh pihak untuk terus memperkuat koordinasi agar kualitas layanan rehabilitasi dapat semakin optimal dan merata," tutupnya.
BERITA TERKAIT: