Uniknya, sesi latihan tersebut dipimpin dan diikuti secara langsung oleh figur sentral pelestarian budaya daerah, yaitu Rai Wahyuni Sanjaya.
Kehadirannya adalah manifestasi nyata dari komitmen kuat seorang wanita peinta seni yang juga adalah Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan Ketua Dekranasda Kabupaten Tabanan 2025-2030 ini, untuk merawat warisan seni tabuh Bali.
Rai Wahyuni Sanjay adalah penabuh aktif yang secara konsisten turun tangan dalam proses kreatif Sekaa Gong. Partisipasi langsung dirinya tidak hanya memperkuat kekompakan dan moral para penabuh wanita, tetapi juga menjadi simbol kepemimpinan yang berakar pada budaya, menegaskan bahwa seni tradisi menempati posisi tertinggi dalam identitas dan pembangunan daerah.
Sekaa Gong Wanita Jayaning Singasana sendiri merupakan ikon kebanggaan dan emansipasi seni di Tabanan. Di tengah tradisi gamelan yang kerap didominasi laki-laki, kelompok wanita ini telah membuktikan penguasaan teknik tinggi dan kedalaman rasa musikalitas (rasa tabuh).
Latihan berlangsung penuh semangat dan kebersamaan di kediaman dinas Bupati, pada Rabu 15 Oktober 2025. Latihan ini juga disaksikan oleh Budiasih Dirga, Santi Susila, dan jajaran perangkat daerah, menunjukkan adanya dukungan kelembagaan yang solid.
"Kami ingin menjaga agar seni tabuh tetap hidup dan dicintai, terutama oleh generasi muda. Melalui latihan rutin seperti ini, kita terus rawat warisan budaya leluhur,” ujar Rai Wahyuni Sanjaya, dalam keterangannya yang dikutip redaksi di Jakarta, Kamis 16 Oktober 2025.
Dengan persiapan yang matang, Sekaa Gong Wanita Jayaning Singasana diharapkan mampu tampil maksimal dan membawa kebanggaan bagi masyarakat Tabanan di panggung seni dan budaya.
BERITA TERKAIT: