“Visi kami tetap konsisten meningkatkan pemberdayaan perempuan dan kesehatan ibu-anak, karena inilah fondasi bangsa yang kuat," ucap Ketua Yayasan KSF Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu, 20 Agustus 2025.
Wanita yang akrab disapa Nuning ini menjelaskan di bawah kepemimpinannya, KSF akan memperluas program gizi dan kesehatan dasar di daerah terpencil dan mengembangkan pusat pelatihan keterampilan bagi perempuan.
Lanjut dia, hal itu paralel antara perjuangan kemerdekaan dahulu dengan tantangan kesehatan saat ini.
"Dulu kita berjuang melawan penjajahan fisik, sekarang kita berjuang meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan," tutur mantan Anggota Komisi I DPR itu.
Sementara pendiri KSF, Kartika Soekarno mengatakan, tahun ini menjadi momen khusus bagi yayasan untuk merefleksikan makna kemerdekaan yang sesungguhnya.
Putri bungsu Proklamator RI Soekarno ini menyampaikan refleksi mendalam tentang perjalanan bangsa Indonesia.
"Ayah saya, Bung Karno, adalah salah satu bapak pendiri bangsa yang perjuangannya sering disalahtafsirkan. Sama seperti kisah kemerdekaan kita yang penuh dengan lapisan sejarah yang belum sepenuhnya terungkap," ujar Kartika
Pengalaman pribadi Kartika yang tumbuh dengan warisan sejarah kompleks ayahnya yang seorang proklamator dan suaminya berkebangsaan Belanda telah membentuk perspektif unik yayasan ini.
"Kami percaya bahwa memahami sejarah secara jujur adalah dasar untuk membangun masa depan yang lebih baik," ungkapnya.
Kartika Soekarno menyebut kemerdekaan bukan hanya tentang bebas dari penjajahan fisik, tetapi juga dari belenggu ketidaktahuan dan ketidakadilan.
“Perjuangan ayah saya dan para pahlawan kita akan sia-sia jika kita masih melihat anak-anak Indonesia menderita gizi buruk atau perempuan tidak mendapatkan hak kesehatan yang layak,” jelasnya.
Untuk itu, KSF berkomitmen terus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan organisasi internasional, untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan berkeadilan.
"Ini adalah revolusi kita yang belum selesai," tandas Kartika.
Hingga kini, yayasan ini mencatat pencapaian signifikan antara lain, telah menjangkau 133.840 anak di 11 provinsi, berhasil menurunkan angka stunting hingga 25 persen di daerah intervensi, membentuk 350 kader kesehatan perempuan.
BERITA TERKAIT: