Selama Tujuh Bulan Aceh Dilanda 237 Kali Bencana

10 Orang Tewas dan Kerugian Capai Rp165 Miliar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widodo-bogiarto-1'>WIDODO BOGIARTO</a>
LAPORAN: WIDODO BOGIARTO
  • Senin, 11 Agustus 2025, 02:23 WIB
Selama Tujuh Bulan Aceh Dilanda 237 Kali Bencana
Bencana kebakaran hutan di Provinsi Aceh/BPBA
rmol news logo Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat sejak Januari hingga Juli 2025, Aceh dilanda 237 bencana alam yang menewaskan 10 orang dan menyebabkan kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp165 miliar. 

"Secara keseluruhan kebakaran pemukiman masih mendominasi yakni sebanyak 91 kali membakar 255 rumah. Namun khusus bulan Juli, Karhutla (kebakaran hutan dan lahan) mendominasi sebanyak 25 kali membakar 77 hektar lahan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Nara Setia dikutip dari RMOLAceh, Senin 11 Agustus 2025.

Berdasarkan data BPBA, dari 237 kejadian tersebut, 10 korban meninggal dunia akibat kebakaran, banjir, dan longsor. 

Sebanyak 10 orang mengalami luka-luka, sedangkan 4.838 kepala keluarga atau 11.033 jiwa terdampak. Jumlah pengungsi mencapai 348 orang, dengan total rumah terdampak sebanyak 1.936 unit.

Kebakaran pemukiman menjadi bencana dengan kerugian terbesar, yakni Rp52 miliar. Kebakaran hutan dan lahan terjadi 51 kali, membakar 174 hektare dengan kerugian Rp27 miliar. 

Banjir terjadi 34 kali dan merendam 1.232 rumah, dengan kerugian Rp48 miliar. Sementara angin puting beliung tercatat 33 kali, merusak 375 rumah, lima sekolah, dan dua masjid, dengan kerugian Rp32 miliar.

Bencana lainnya meliputi 20 kejadian longsor yang merusak 12 rumah warga dengan kerugian Rp1,5 miliar, lima gempa bumi bermagnitudo 4,4-5,2 SR, satu abrasi yang merusak delapan rumah serta merendam 50 rumah milik 58 KK, dan satu gelombang pasang di Gampong Lhok Puuk, Seunudon, Aceh Utara.

"Semua bencana juga berdampak pada 12 sarana pendidikan dan lima sarana ibadah. Berdampak pula pada 66 ruko, empat jembatan, 204 hektare lahan akibat kebakaran hutan dan lahan, serta 40 hektare sawah akibat banjir dan longsor," kata Nara.

Nara mengimbau masyarakat untuk tidak mengeksploitasi hutan secara berlebihan agar dapat mencegah banjir, longsor, maupun kebakaran hutan dan lahan. 

Hal tersebut mengingat pada bulan Juli lalu Karhutla meningkat sebanyak 25 kali yang membakar 77 Hektare lahan.

"Pemberdayaan masyarakat atau sosialisasi kepada pelaku usaha yang terlibat perluasan lahan, kami imbau jangan membuka lahan dengan membakar hutan," kata Nara.

Ke depan, BPBA berkomitmen memperkuat mitigasi bencana bersama seluruh unsur pemerintahan dan masyarakat Aceh. 

“Kami terus berupaya agar BPBA bersama semua unsur pemerintahan dan masyarakat Aceh terus berupaya dalam peningkatan mitigasi bencana agar jumlah kejadian bencana dapat terus turun dari tahun ke tahun,” pungkas Nara.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA