Komunitas Minang Bandung Perkuat Sinergi Pemprov dengan Pusat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Kamis, 22 Mei 2025, 15:00 WIB
Komunitas Minang Bandung Perkuat Sinergi Pemprov dengan Pusat
Acara halal bi halal Komunitas Minang Bandung, di Ballroom Multimedia Telkom, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Sabtu, 17 Mei 2025/Ist
rmol news logo Kolaborasi yang kuat antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar), didorong Komunitas Minang Bandung terlaksana dengan baik.

Misi tersebut menjadi bahasan dalam acara halal bi halal Komunitas Minang Bandung, di Ballroom Multimedia Telkom, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Sabtu, 17 Mei 2025.

Hadir dalam acara tersebut Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, hingga Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, dan turut merespon gagasan kolaborasi pemprov dan pemerintah pusat diperkuat.

Yassierli memandang, kolaborasi antara semua pihak terutama melibatkan warga asli daerah di tanah rantau, tentu merupakan satu hal yang tidak mudah.

"Satu yang belum banyak kita lakukan, itu adalah kolaborasi. Saya dulu membaca dan mendengar beberapa pakar manajemen bicara tentang connecting the dots. Dots itu menggambarkan individu yang ada," ujar dia dalam siaran ulang yang dikutip Kamis, 22 Mei 2025.

Setelah menjadi Menaker, Yassierli menyadari connecting the dots harus dilakukan sebagai langkah kolaborasi membangun daerah dan juga negara.

"Connecting dots itu tidak bisa diam lalu tersambung sendiri. Dari dulu kita diajarkan bahwa lidi itu satu. Tapi ketika disatukan itu bisa menjadi sapu lidi yang kuat, bisa menyapu sampah. Itu gambarannya," urai Yassierli.

"Oleh karena itu saya melihat bahwa menyambungkan antara Ranah dan Rantau ini tidak mudah, dan tantangannya adalah bagaimana kita melihat peluang menyatukan connecting the dots-nya," sambungnya.

Meski begitu, Yassierli meyakini langkah kolaborasi masyarakat minang perantau yang telah menduduki jabatan tertinggi di pemerintahan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan perusahaan terkemuka, dapat menjadi penyambung masyarakat daerah untuk pembangunan nasional ke depan.

"Sebagai contoh, (caranya adalah) masing-masing (warga minang) menjadi advicer dari SMA yang ada di Sumbar, itu sudah dahsyat. Itu contoh sederhana yang kita lakukan dengan apa yang kita punya, dan kemudian menyambung apa potensi yang ada di sana," tuturnya.

"Bagaimana connecting dots itu terjadi. Dari situ advicer bukan hanya menjadi donatur, tapi memberikan pencerahan," tambahnya.

Dalam acara yang sama, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi menyampaikan langkah penguatan kolaborasi masyarakat minang dengan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.

Katanya, salah satu yang kini dikerjakan adalah menyambungkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang merupakan putra-putri minang di perantauan, dengan pembangunan daerah.

"Memang pada saat sekarang ini Pemprov Sumbar mencoba menguatkan. Dan beberapa pekan lalu saya ke Jambi, Palembang, Lampung, Bengkulu, dan ke Batam. Dan insya Allah itu untuk mendapatkan perantau-perantau untuk pembangunan Provinsi Sumbar 5 tahun ke depan," demikian Mahyeldi menambahkan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA