Mereka merupakan anak muda berusia 12 hingga 20 tahun yang menghadirkan solusi kreatif terhadap isu sosial dan lingkungan di sekitar mereka.
Para finalis ini datang dari kota-kota seperti Jambi, Kubu Raya, Bandar Lampung, Surabaya, Kediri, Bandung, Yogyakarta, Boyolali, Semarang, Bekasi, hingga Jakarta.
Direktur Regional Ashoka untuk Asia Tenggara, Nani Zulminami menegaskan pentingnya melibatkan anak muda dalam perubahan sosial sejak usia dini.
"Kami percaya bahwa semakin dini anak muda terlibat dalam aksi nyata di komunitasnya, semakin besar pula dampaknya bagi masa depan mereka dan lingkungan sekitar," kata Nani lewat keterangan tertulis, Jumat 25 April 2025.
Dalam proses seleksi yang diikuti oleh 356 pendaftar, tim Ashoka Indonesia menilai ide-ide inovatif dari para peserta, mulai dari tahap awal hingga wawancara.
Mereka yang terpilih kemudian mempresentasikan gerakan sosialnya di hadapan para juri nasional pada 25 April 2025 di Jakarta.
Beberapa inisiatif yang diangkat oleh para finalis sangat beragam dan inspiratif. Ada yang membentuk tim anti-perundungan di sekolah untuk memutus budaya bullying, membangun ekonomi sirkular melalui pembangkit listrik dari kotoran sapi dan maggot, hingga mengajarkan remaja tunanetra agar melek teknologi digital.
Menurut CEO Tempo Digital (Tempo.co) yang juga merupakan salah satu panelis Ashoka Young Changemaker 2025, Wahyu Dhyatmika, program Ashoka Young Changemaker ini sangat penting untuk menemukan dan menyemaikan bibit-bibit pemimpin muda dari seluruh Indonesia.
“Para finalis memulai program perubahan yang nyata untuk memperbaiki situasi di sekelilingnya dan menularkan keberanian untuk berbuat sesuatu di tengah kesulitan dan tantangan,” kata Wahyu.
Sementara, menurut panelis Michele Soeryadjaya, yang juga Director William & Lily Foundation, semua kandidat Ashoka Young Changemaker telah memberikannya harapan akan masa depan Indonesia yang lebih baik.
Ashoka Young Changemaker sendiri merupakan jejaring global bagi anak muda yang ingin menciptakan perubahan positif sejak usia dini. Di Indonesia, Ashoka telah bekerja dengan lebih dari 100 anak muda sejak 2005, dan program AYC yang digelar dua tahun sekali ini sudah melahirkan puluhan changemaker sejak 2019.
Berikut para remaja yang terpilih menjadi finalis Ashoka Young Changemaker 2025:
1. Andhika S (15/Generasi Inspiratif Muda/Jambi);
2. Anisa M (20/Inovasi Kata Karsa/Kubu Raya, Kalimantan Barat);
3. Avhinza P (17/Sekolah Damai/Bandar Lampung, Lampung);
4. Chelsea G (19/Eco Oil/Surabaya, Jawa Timur);
5. Danendra F (18/Panoramind/Boyolali, Jawa Tengah);
6. Febriand V (20/Black Screen/Surabaya, Jawa Timur);
7. Grestine D (19/PARTY/Semarang, Jawa Tengah);
8. Hanna A (12/Jadikan Buku Teman Baikmu/Jakarta);
9. Izzudin A (18/Langgar Mu/Kediri, Jawa Timur);
10. Kanaya M (19/Edukasi Berjalan/Muara Bungo, Jambi);
11. Maylyn F (16/Educe/Bandung, Jawa Barat);
12. Michelle K (17/Book Buddies/Bekasi, Jawa Barat);
13. Nadia M (19/Daur Karbon/Yogyakarta);
14. Putri L (18/Walice/Bandung, Jawa Barat);
15. Rana A (16/Jabar Tapa/Bandung, Jawa Barat);
16. Reva F (14/Intensifikasi Bunga Telang/Surabaya);
17. Salwa K (14/Readocil & Grandung/Jakarta);
18. Tsani R (17/Green Circle Sustainability/Yogyakarta);
19. Yugo 5 (16/Buta Digital Indonesia/Surabaya).
BERITA TERKAIT: