"Pembinaan melalui kegiatan positif merupakan solusi tepat dalam menangani kenakalan remaja yang makin marak," kata Koordinator Nasional Lingkar Pemuda Nusantara (LPN), Mufti Azmi Miladi dalam keterangan tertulisnya, Kamis 24 April 2025.
Polres Serang Kota yang mengamankan sejumlah pelajar terlibat dalam aksi tawuran, tidak dilakukan penahanan, namun dibina melalui kegiatan keagamaan dan kedisiplinan.
Kegiatan pembinaan yang berlangsung pada Rabu 23 April 2025, dimulai dengan salat Subuh berjemaah di Masjid Nurul Hukkam, dilanjutkan dengan latihan baris-berbaris, makan bersama anggota polisi, dan pemotongan rambut sebagai bentuk simbolik pembinaan diri.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Wakapolresta Serang Kota AKBP Winarno, Kasi Propam Polresta Serang Kota AKP Muhamad Jumat, Wakasat Binmas Iptu Ruhiyat, Ps Kasihumas Ipda Raden Muhammad Maulani, Kanit Provost Ipda Dedi Kurnia, dan Kanit l Sat Intelkam Ipda Hernanda Priambudi.
"LPN mendorong agar program serupa dapat diadopsi secara nasional. Pendekatan yang lebih humanis dan edukatif jauh lebih efektif untuk membangun karakter anak bangsa,” kata Mufti.
Berdasarkan data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sepanjang tahun 2023 terdapat lebih dari 250 kasus tawuran pelajar di seluruh Indonesia.
Jakarta, Bogor, Bekasi, Medan, Makassar, dan Surabaya menjadi daerah yang cukup rentan terhadap aksi kekerasan pelajar.
Tingginya angka ini menunjukkan bahwa penanganan berbasis hukuman semata tidak lagi relevan, dan dibutuhkan terobosan baru yang lebih menyentuh sisi psikologis dan sosial remaja.
Mufti menambahkan, pembinaan di Serang Kota menjadi contoh konkret bahwa remaja yang tersesat dalam pergaulan negatif masih bisa diarahkan ke jalan yang benar.
BERITA TERKAIT: