Unjuk rasa ini dipicu dugaan politik uang dalam PSU Kabupaten Tasikmalaya.
Dalam aksinya, massa berorasi soal maraknya politik uang di beberapa wilayah selama PSU digelar.
“Ini bukan hanya soal politik uang, tapi juga soal komitmen penyelenggara dalam memastikan PSU berjalan jujur dan adil,” ujar salah satu orator aksi dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.
Waris, salah seorang warga yang ikut dalam unjuk rasa menyampaikan, mereka tidak datang untuk mengganggu jalannya pleno. Ia menegaskan aksi damai yang bertujuan menyerahkan bukti praktik politik uang secara langsung kepada KPU dan Bawaslu.
“Saya ingin bertemu Ketua KPU dan Bawaslu untuk menyerahkan bukti politik uang. Kami tidak akan anarkis, kami hanya ingin demokrasi kita tidak dinodai oleh praktik pragmatisme yang merusak,” katanya.
Pleno rekapitulasi suara tetap dilanjutkan dengan pengamanan ketat dari aparat kepolisian dan petugas gabungan. Meski sempat terjadi ketegangan akibat aksi protes, situasi di lokasi dilaporkan tetap aman dan terkendali.
BERITA TERKAIT: