Peratin Wayharu, Dian Setiawan,ketika dikonfirmasi via sambungan ponselnya mengatakan, masyarakat Bandar Dalam secara bergantian menggotong Peratin Bandardalam yang sakit menggunakan tandu yang terbuat dari susunan papan dan bambu.
"Informasinya beliau (Peratin Rudi Meilano) sakit perut tetapi sudah parah sehingga harus keluar dari wilayah Wayharu untuk dievakuasi menuju UPTD Puskesmas Bangkunat," ungkap Dian, dikutip
RMOLLampung, Jumat 18 April 2025.
Dian menerangkan, evakuasi tersebut menempuh perjalanan yang cukup lama, setidaknya tiga hingga empat jam perjalanan kaki, dengan rute melewati jalan darat, bibir pantai, hingga menyeberangi beberapa sungai besar.
"Jika ditotal jarak tempuh dari Bandardalam menuju Sumberrejo mencapai 12,2 km dengan perkiraan perjalanannya membutuhkan waktu hingga empat jam. Maka dari itu evakuasi tersebut memang mengharuskan melibatkan banyak masyarakat yang dilakukan secara bergantian," jelas Dian.
Dian berharap upaya membuka keterisoliran Wayharu dapat segera terwujud. Sehingga kejadian-kejadian serupa tidak lagi terulang dan masyarakat dapat lebih mudah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbilang mendesak.
"Kami sangat berharap upaya Pemkab Pesibar bersama Pemprov Lampung untuk mewujudkan harapan terbesar masyarakat Wayharu bisa segera dikabulkan pemerintah pusat," pintanya.
"Ini tidak hanya tentang bagaimana ekonomi masyarakat bisa meningkat pesat, lebih penting dari itu adalah agar bagaimana masyarakat bisa cepat mendapatkan penanganan medis ketika dalam kondisi mendesak, sehingga nyawa seseorang bisa terselamatkan," pungkas Dian.
BERITA TERKAIT: