Hasil survei ini mengungkap mayoritas responden atau 85 persen berencana untuk mudik pada Lebaran tahun ini.
Direktur Riset dan Komunikasi Lembaga Survei KedaiKOPI, Ibnu Dwi Cahyo, menyatakan temuan survei mencerminkan tingginya antusiasme masyarakat untuk kembali ke kampung halaman pasca-pandemi.
“74,3 persen pemudik menyatakan bahwa mereka rutin mudik setiap tahun, dengan motivasi utama adalah berkumpul bersama keluarga,” ujar Ibnu lewat keterangan resminya, Kamis 20 Maret 2025.
Dari segi moda transportasi, 54,5 persen pemudik memilih menggunakan kendaraan pribadi, dengan sepeda motor sebagai moda transportasi terbanyak. Fleksibilitas dan efisiensi biaya menjadi alasan utama penggunaan kendaraan pribadi.
Sementara itu, 47,7 persen pemudik menggunakan transportasi umum, dengan bus 57 persen dan kereta api 44,1 persen sebagai pilihan utama.
“Loket PO Bus dan aplikasi KAI Access menjadi platform favorit untuk pembelian tiket, dengan tren pembelian yang meningkat menjelang Lebaran,” tambah Ibnu.
Survei juga menyoroti kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang diumumkan Presiden Prabowo Subianto untuk mengurangi kepadatan arus mudik.
Sebanyak 83,8 persen setuju bahwa WFA dapat membantu mengurangi kemacetan. Mayoritas responden menilai WFA bermanfaat untuk mendorong perekonomian di daerah tujuan mudik.
Selanjutnya, sebanyak 9,2 persen pemudik telah mengamankan kuota mudik gratis dari pemerintah dan perusahaan swasta. Namun, 61 persen pemudik memilih menggunakan dana pribadi untuk perjalanan mudik.
Dengan tingginya angka pemudik tahun ini, Ibnu menekankan pentingnya perencanaan matang, terutama dalam hal keamanan perjalanan, kesiapan infrastruktur, dan manajemen arus lalu lintas.
“Pemerintah perlu memastikan bahwa transportasi umum dan jalan raya dalam kondisi optimal agar dapat mengakomodasi pergerakan jutaan pemudik,” tandas Ibnu.
BERITA TERKAIT: