Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Curah Hujan Meningkat, 9 Kecamatan di Pati Berpotensi Banjir

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Kamis, 12 Desember 2024, 17:31 WIB
Curah Hujan Meningkat, 9 Kecamatan di Pati Berpotensi Banjir
Salah satu ruas Jalan Tayu-Pati yang rawan dilanda Banjir/RMOLJateng
rmol news logo Memasuki pekan kedua Desember, potensi peningkatan curah hujan cukup besar terjadi di wilayah Pati, Jawa Tengah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati pun meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir.

BPBD melihat setidaknya ada 9 kecamatan di Kabupaten Pati yang berpotensi dilanda banjir. Meliputi Kecamatan Sukolilo, Tambakromo, Kayen, Winong, serta wilayah bekas Kawedanan Juwana seperti Jaken, Jakenan, Batangan, dan sebagian wilayah utara seperti Margoyoso dan Tayu.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya menyatakan, intensitas hujan diperkirakan meningkat pada pekan kedua hingga pekan keempat Desember 2024.

“Dasarian II, yaitu tanggal 10 hingga 31 Desember, diperkirakan intensitas hujan akan berada pada level sedang hingga deras,” tutur Martinus, dikutip RMOLJateng, Kamis, 12 Desember 2024.

Dia menambahkan, potensi banjir termasuk banjir bandang, akan meningkat signifikan selama periode tersebut.

Kondisi ini diprediksi akan mencapai puncaknya pada Januari dan Februari 2025, bersamaan dengan intensitas hujan yang makin tinggi.

“Januari dan Februari adalah puncak musim hujan. Selain itu, fenomena La Nina diperkirakan berlangsung hingga Maret bahkan April 2025, di seluruh wilayah Indonesia. Untuk kawasan Pantura Timur, termasuk Kabupaten Pati, puncaknya diprediksi terjadi pada pekan kedua Januari,” papar Martinus.

Oleh karena itu, ia mengingatkan masyarakat di 9 kecamatan yang rawan banjir untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Banjir bandang juga perlu diwaspadai di kawasan tertentu, seperti Winong, Tambakromo, dan Sukolilo. Sementara di bekas Kawedanan Juwana, Batangan menjadi wilayah yang rawan terkena banjir kiriman dari Jaken dan Jakenan. Di utara, kawasan Margoyoso dan Tayu juga berisiko,” jelasnya.

Selain intensitas hujan yang tinggi, imbuh Martinus, perilaku membuang sampah sembarangan menjadi salah satu penyebab utama banjir. Dia pun mengimbau masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat.

Dengan langkah pencegahan yang tepat, BPBD Pati berharap masyarakat dapat menghadapi musim hujan dengan lebih baik dan mengurangi dampak banjir. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA