Dalam sambutannya, Agus menekankan pentingnya dualitas sikap dalam menghadapi Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yakni optimistis sekaligus skeptis dan bersukacita sekaligus waspada.
"AI suatu teknologi hari ini yang disambut begitu gegap gempita. Euforia terhadap AI seharusnya dibarengi dengan sikap waspada," kata Agus Sudibyo.
Euforia terhadap AI harus diiringi kesadaran kolektif akan dampak, anomali, kontradiksi, dan residu yang ditimbulkan. Maka dari itu, buku ini disusun untuk memberikan panduan memahami dan menakar dimensi etis penggunaan AI.
Ia menjelaskan, buku ini bukan kajian ilmiah, melainkan dirancang sebagai panduan praktis yang berisi kiat-kiat sederhana agar dapat dipahami oleh berbagai kalangan.
"Buku ini merupakan kontribusi kecil untuk membantu masyarakat bersikap bertanggung jawab ketika menggunakan AI," tambahnya.
Selain peluncuran buku, acara ini turut disertai diskusi bertema "Pemanfaatan Kecerdasan Artifisial" yang dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko, Direktur Utama TVRI Iman Brotoseno.
Turut hadir dalam launching buku pada siang ini budayawan Sujiwo Tedjo, pengamat politik Rocky Gerung, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu dan Ketua KPI, Ubaidillah.
BERITA TERKAIT: