“Keselamatan dan kenyamanan wisatawan adalah prioritas utama. Saya mengimbau Kementerian Perhubungan, pemerintah daerah, dan penyedia jasa transportasi untuk berkolaborasi menyediakan alternatif transportasi bagi wisatawan yang terdampak penutupan bandara,” ungkap Zita dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin, 11 November 2024.
Sebagai langkah konkret, Zita Anjani mengusulkan peningkatan frekuensi penyeberangan laut dari Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Lombok atau Bali, sehingga wisatawan dapat melanjutkan perjalanan udara dari Lombok atau Bali ke destinasi akhir mereka.
“Peningkatan layanan penyeberangan ini diharapkan dapat meminimalkan dampak penutupan bandara dan memastikan wisatawan dapat kembali dengan aman dan nyaman,” tambahnya.
Selain itu, Zita Anjani juga mendorong penyedia jasa transportasi darat untuk menambah armada dan jadwal perjalanan, memfasilitasi pergerakan wisatawan ke pelabuhan terdekat yang masih beroperasi.
“Kerja sama lintas sektor sangat penting dalam situasi ini,” tegasnya.
Zita Anjani menekankan pentingnya komunikasi yang efektif antara pemerintah, penyedia jasa transportasi, dan wisatawan.
“Informasi terkini mengenai jadwal dan rute alternatif harus disampaikan secara jelas dan tepat waktu kepada wisatawan,” ujarnya.
Sebagai penutup, Zita Anjani mengajak semua pihak untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari otoritas terkait.
“Mari kita bersama-sama memastikan bahwa pariwisata Indonesia tetap aman dan nyaman bagi semua,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: