"Jadi ada 3 PR kita memang di Jawa Barat yaitu soal stunting, gini ratio, dan kemiskinan," ujar Wakil Ketua DPRD Jabar, MQ Iswara usai Rapat Paripurna bersama Pemprov Jabar sebagaimana dikutip dari
Kantor Berita RMOLJabar, Sabtu, 9 November 2024.
Iswara mengatakan, DPRD bersama Pemprov Jabar telah berkomitmen untuk mengentaskan tiga permasalahan tersebut di tahun 2025 mendatang. Melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Anggaran, DPRD dan Pemprov Jabar sepakat akan meningkatkan Indikator Makro Keberhasilan Pembangunan Jawa Barat.
Saat ini, angka kemiskinan di Jabar diklaim berada di 7,4 persen. Sementara gini ratio masih di angka 0.421.
"Stunting masih 21 persen, ini di atas rata-rata nasional, di mana nasional hanya 20 persen. Masih ada selisih 1 persen. Kami sepakat akan memperbaiki angka-angka itu," jelasnya.
Iswara melanjutkan, pihaknya mengalokasikan 40,3 persen dari belanja daerah untuk fungsi pendidikan pada RAPBD tahun anggaran 2025. Di mana dalam Undang-undang diamanatkan minimal dialokasikan sebesar 20 persen.
"Kami sudah alokasikan 40,3 persen yang tersebar di beberapa dinas, di beberapa OPD, 40,3 persen itu dari volume APBD," tegasnya.
Di sektor kesehatan, DPRD dan Pemprov Jabar juga mengalokasikan sebesar 11,4 persen dari minimal 10 persen dari belanja daerah sesuai undang-undang.
BERITA TERKAIT: